Angin Puting Beliung Terjang Sekolah di Depok, Atap Kelas Hancur hingga Hambat Pelaksanaan Try Out

PIKIRAN RAKYAT - Hujan deras disertai angin puting beliung menerjang Depok. Tepatnya terjadi di Jalan Pintu Air, Kelurahan Cimpaeun, RT2/RW3, Kecamatan Tapos sekira pukul 23.15 WIB pada Senin, 24 Februari 2020.

Satu sekolah, SMPN 16 Depok tersapu angin puting beliung, yang mengakibatkan ruang pos satpam roboh dan atap satu kelas hancur.

Dari pantauan Pikiranrakyat-depok.com, lebih dari separuh atap roboh dan menimbun bangku serta meja yang berada di bawahnya, sebelum akhirnya puing-puing yang berserakan diangkut oleh petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Depok.

Baca Juga: 8 Manfaat Susu untuk Kecantikan Kulit, Salah Satunya Menumbuhkan Rambut 

Dampaknya, kegiatan belajar dan mengajar (KBM) sempat terganggu. Kepala Sekolah SMPN 16 Depok, Iyang Bachtiar menuturkan, puluhan siswa yang semulanya menempati kelas tersebut dialihkan sementara ke kelas lain.

"Kami memindahkan siswa kelas VIII 1 ke kelas IX 5. Karena di kelas tersebut yang satu-satunya kosong. Lainnya sudah penuh," katanya.

Dia menambahkan, bencana angin putih beliung juga berdampak pada hampir putusnya kabel listrik yang memasok setrum ke sekolah. Akibatnya, pelaksanaan try out jadi terganggu, lantaran sistem ujian bergantung pada koneksi jaringan internet. Jadwal ujian molor hingga satu jam lebih.

"Sempat mati listrik sebentar. Jadi, try out mata pelajaran Matematika kelas IX terhambat karena pakai jaringan internet. Jadwal ujian yang awalnya pukul 7.30 diundur sampai jaringan internet tersambung lagi pada 9.00," ucapnya.

Baca Juga: Demi Menangkal Virus Corona, Tiongkok Mulai Uji Coba Formula Vaksin 

RUANG pos satpam SMPN 16 Depok roboh disapu angin puting beliung.* ROHMAN WIBOWO/PR

RUANG pos satpam SMPN 16 Depok roboh disapu angin puting beliung.* ROHMAN WIBOWO/PR

Kerugian yang diderita, dia melanjutkan, ditaksir Rp 30 juta. Saat ini, pihaknya sudah menghubungi Dinas Pendidikan Kota Depok guna menanggulangi kerusakan ruang pos satpam dan satu kelas terdampak.

"Tadi sudah datang dari pihak Disdik, kemungkinan dalam waktu dekat bisa teratasi," ujarnya.

Hingga saat ini, petugas gabungan yang terdiri dari Damkar, TNI, dan Polri masih berjibaku membereskan sisa puing bekas robohan pos satpam.***