Sentra ekonomi jangan dibebankan di daerah Margonda yang pada akhirnya menimbulkan kemacetan yang luar biasa di daerah ini.
"Bayangkakan kalau pusat ekonomi dipecah jangan hanya di Margonda. Pecah dikoridor-koridor jalan tol. Maka tak perlu kita buatkan pelebaran jalan, jalan baru, dan uderpass. Itu konsep konservatif itu tradistional goals. futuristik lebih ke penataan tata ruang," ujar Satya.
Satya berpendapat dalam hal mengatasi permasalahan trasnportasi publik, dirinya berpandangan saat ini KRL memang masih menjadi andalan warga untuk beraktivitas.
Baca Juga: 6 Bahan Makanan Dapur yang Bisa Tingkatkan Imunitas Tubuh Saat Musim Hujan
Namun mendengar pemaparan salah satu bakal calon, Farida Rachmayanti yang berusaha ingin menambah gerbong kereta tidak mudah untuk diimplementasikan.
KRL bukan sepenuhnya tanggung jawab Pemkot Depok melainkan pemerintah pusat.
Diperlukan koordinasi yang tinggi antara daerah dengan pusat namun solusi seperti ini sifatnya jangka panjang.
Baca Juga: Tiba di Bandara Kertajati, 69 WNI ABK Kapal Diamond Princess Menuju Pulau Sebaru Kecil
Oleh karena itu berbicara soal grand design Kota Depok, lagi-lagi perencanaan pembangunan harus terintegrasi jangan hanya terjebak di lintas dalam kota.