Kisah Mukhlis Petani Belimbing Dewi di Kota Depok, Bertahan Ditengah Pesatnya Pembangunan Perumahan

- 11 Maret 2020, 08:15 WIB
Pohon Belimbing Dewi milik salah satu petani yang dipamerkan dalam Festival Belimbing di Balaikota Depok, Selasa 10 Maret 2020 lalu
Pohon Belimbing Dewi milik salah satu petani yang dipamerkan dalam Festival Belimbing di Balaikota Depok, Selasa 10 Maret 2020 lalu /Amir Faisol/PR

Satu hektare lahan miliknya harus dikorbankan ke pihak pengembang.

Baca Juga: Crisis Center Virus Corona Depok Terima 10 Aduan Warga

Padahal satu haktere lahan tersebut dapat ditanami 1.000 pohon Belimbing Dewi.

"Mau bagaimana lagi, enggak ada modal. Yaudah apa boleh buat," lanjutnya.

Biaya Produksi Mahal

Baca Juga: Ridwan Kamil Kenalkan Konsep Program Satu Ormas Satu Usaha

Selain konversi lahan, tantangan lain yang dihadapi Mukhlis dan teman-teman soal biaya produksi yang mahal.

Sementara bantuan dari pemerintah setempat hanya ala kadarnya, setahun sekali.

"Tantangan (lain) ke hama. Biaya produksi mahal kayak obat, pupuk enggak tahu pemerintah nanganin ini (bagaimana). Obat hama (dibutuhkan) kalau enggak di semprot dia busuk. Enggak ada subsidi kalau dari dinas bantuan berupa pupuk, obat, dan bungkusan," pungkasnya. ***

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah