PSBB Belum Diterapkan, Wali Kota Depok Lebih Pilih Kampung Siaga Cegah Pandemi Corona

- 3 April 2020, 20:33 WIB
Wali Kota Depok, Mohammad Idris saat ditemui Pikiranrakyat-depok.com usai meluncurkan uji KIR berbasis elektronik di kantor Dinas Perhubungan Kota Depok pada Rabu, 11 Maret 2020.*
Wali Kota Depok, Mohammad Idris saat ditemui Pikiranrakyat-depok.com usai meluncurkan uji KIR berbasis elektronik di kantor Dinas Perhubungan Kota Depok pada Rabu, 11 Maret 2020.* /Amir Faisol/PR

Baca Juga: Bentuk Kampung Siaga, Mohammad Idris Kucurkan Dana Rp 3 Juta per RW 

Idris pun memfasilitas kampung siaga Covid-19 berupa stimulan anggaran sebesar Rp 3 juta.

Hingga Jumat 3 April, jumlah kasus Covid-19 di Kota Depok terus meningkat bahkan sudah mencapai 55 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Kendati begitu, 10 orang sudah dinyatakan selesai dan 6 orang di antaranya meninggal dunia.

Sementara untuk Pasien Dalam Pengawasan ada sekira 379 orang yang masih diawasi kesehatannya lantaran terpapar virus corona.

Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 1.687 orang, 235 orang di antaranya sudah selesai dan masih dalam pemantauan 1.452 orang.

Baca Juga: Singgung Partai Politik, Bawaslu Depok: Jangan Berlebihan Berikan Bantuan 

Di luar itu, sekira ada 65 warga yang dinyatakan suspect corona meski sudah dinyatakan positif COVID-19 usai menjalani pemeriksaan rapid test yang digelar Pemkot Depok sejak Rabu 24 Maret 2020.

Sejumlah warga tersebut disebut masih terduga atau suspect Covid-19 lantaran masih harus menunggu tahapan pengujian swab melalui proses metode reaksi berantai polimerase atau polymerase chain reaction (PCR) di Kementerian Kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita menjelaskan dalam pelaksanaan rapid test sebetulnya metode yang digunakan hanya melihat dari antibodi seseorang.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x