Satgas Kampung Siaga di Depok Pantau Warga yang Bekerja di Jakarta

- 11 April 2020, 19:54 WIB
KAMPUNG siaga RW 7 Cilodong secara ketat memperhatikan setiap orang yang masuk ke wilayahnya.*
KAMPUNG siaga RW 7 Cilodong secara ketat memperhatikan setiap orang yang masuk ke wilayahnya.* /AMIR FAISOL/PR/

PIKIRAN RAKYAT - Kampung siaga di RW 07 Cilodong, Kota Depok aktif melakukan pencegahan pandemi virus corona di lingkungan warganya.

Ketua Satgas Kampung Siaga, Edwin menyampaikan tim satgas sangat ketat melakukan pemindaian bagi setiap warga yang keluar masuk di kelurahannya.

Termasuk bagi seluruh warga yang masih aktif bekerja di Jakarta lantaran masih harus mengikuti aturan kantor di tengah penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta.

Edwin menyebut warga yang bekerja di Jakarta dianggap sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) sehingga harus terus dilakukan pemantauan.

Baca Juga: Kampung Siaga, Program Unggulan Mohammad Idris yang Berawal dari Inisiatif Pemuda Depok 

Satgas juga meminta mereka agar menerapkan physical distancing antara sesama warga secara inisiatif dan diminta untuk selalu menggunakan masker.

Kendati begitu, sampai saat ini belum ada warga yang memiliki status PDP ringan dengan gejala-gejala COVID-19 di RW tersebut.

Edwin menyampaikan tim satgas sudah melakukan koordinasi dengan pihak puskemas Cilodong bilamana ada warga yang menunjukkan gejala COVID-19 sehingga penanganan bisa dilakukan dengan cepat.

Demikian disampaikan Edwin saat ditemui Pikiranrakyat-depok.com di Kampung Siaga RW 07 di Bilangan Cilodong Depok pada Sabtu, 11 April 2020.

Baca Juga: Hati-hati, Kuesioner Corona yang Anda Isi Bisa Jadi Puntu Masuk Penipuan 

"Kami terus bersosialisasi apabila ada warga yang mengarah ke Covid-19 tolong langsung diadukan ke pengurus, kerahasiaan dijaga," kata Edwin.

Dalam pandangan Edwin, kampung siaga merupakan langkah yang cukup efektif untuk mencegah penularan pandemi virus corona.

Pasalnya satgas terus melakukan monitoring secara ketat bagi warga yang keluar masuk. Saat ini timnya juga telah melarang orang luar masuk ke dalam kompleks perumahan.

Timnya sudah menyusun beberapa protap dan diterapkan secara intensif di lingkungan kompleks perumahan.

Edwin mencontohkan, setiap kendaraan yang keluar masuk akan disterilkan dengan dilakukan penyemprotan desinfektan.

Baca Juga: Cek Fakta: Tersiar Kabar Kembali Ada Pasien Positif Corona Kabur, Simak Faktanya  

"Warga yang datang dan keluar perumahan juga akan dicatat kemana dan datang dari daerah mana," katanya.

Dikatakannya warga yang baru pulang dari luar kota, mereka akan dilakukan karantina secara mandiri selama 14 hari di rumahnya masing-masing. Warga tersebut juga akan dimonitor secara intens oleh satgas kesehatan.

"Contoh ada warga yang baru pulang dari Bali dan Lombok ketika baru pulang ke sini dia inisiatif melakukan karantina mandiri di rumahnya. Dan dia lakukan itu.

"Dia monitor (lapor) juga secara inisiatif ke pengurus. Mereka karantina selama 14 hari. Seperti itu contoh yang dialami," kata dia.

Baca Juga: Muncul Akun Erick Thohir for President di Media Sosial, Sang Menteri BUMN Beri Penjelasan 

Disinggung soal penerapan PSBB,
satgas di kelurahannya akan mengikuti arahan Pemerintah Kota Depok lantaran sampai saat ini pemerintah setempat belum secara resmi menetapkan PSBB.

"Kalau PSBB di Jabar memang baru akan. Tapi Kami menunggu arahan Gugus tugas Pemkot Depok," katanya.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah