Kepala Store Manager, Nukmal Amdar menjelaskan penutupan gerai Ramayana tersebut tidak lain karena ada imbas dari pandemi COVID-19 sehingga ada penurunan penjualan.
Baca Juga: Ratu Tisha Resmi Mengundurkan Diri, Simak Sederet Prestasi Sekjen Wanita PSSI Pertama
Pasalnya, Ramayana merupakan sektor usaha yang sangat bergantung terhadap penjualan atau sales yang digunakan untuk penggajian karyawan.
Akibat penurunan penjualan ini, manajemen tidak bisa bahkan sudah kewalahan melakukan penggantian untuk menutup biaya produksi tetapnya (fixed cost), termasuk pembayaran bagi puluhan karyawannya.
Kurniati, salah satu karyawan Ramayana masih sangat berharap agar PHK itu tidak benar-benar terjadi.
Tapi pun kalau memang harus dilakukan, dia dan rekan yang lain tentu sangat berharap besar agar haknya dibayarkan sesuai undang-undang.
Itu sedikit kisah di sektor retail, belum lagi perusahaan lain, sebut saja pabrik garmen di Kota Depok.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Depok, Manto Jorghi mengonfirmasi juga melakukan PHK terhadap lebih kurang 115 karyawannya.
Baca Juga: Ilmuwan Klaim Temukan 6 Jenis Baru Virus Corona pada Kelelawar
PSBB membatasi pendapatan Ojol hingga tukang becak