Tapi di sisi lain kalau cuma mengandalkan orderan makanan atau mengirim paket, pendapatannya akan sangat terbatas, tidak bakal cukup.
"Satu hari bisa cuma tiga tarikan paling," ujar Hendri saat ditemui tim Pikiranrakyat-depok.com pada Senin, 13 April 2020.
Baca Juga: Jaga Daya Saing UMKM di Tengah Pandemi Corona, Shopee Beri Bantuan Program Kesejahteraan
Pemkot Depok harus bertanggung jawab
Anggota dewan dari PKS, M Hafid Nasir mengingatkan agar Wali Kota Mohammad Idris benar-benar secara serius mendata para warga miskin baru.
Mereka yang berasal dari kalangan karyawan PHK, tukang becak, ojol, dan beberapa pelaku usaha yang secara langsung terdampak bencana COVID-19, tidak boleh terlewatkan.
Sementara sampai saat ini, data-data itu belum ada. Padahal data tersebut dibutuhkan untuk mengakomodasi sejumlah bantuan jaring sosial yang bisa dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Depok.
"Ini harus didata, karena nanti ketika PSBB ini diterapkan harus ada data yang jelas yang dilakukan oleh pemerintah terhadap warga-warga miskin baru yang diakibatkan bencana COVID-19 ini," tutur Hafid Nasir.
Baca Juga: Dikejar Ojol, Maling Ponsel di Depok Terjebak di Kampung yang Lockdown