UPDATE COVID-19 di Depok 29 Mei: Pasien Sembuh Bertambah 17, Total 214 Orang

- 29 Mei 2020, 19:39 WIB
Ilustrasi COVID-19
Ilustrasi COVID-19 /PEXELS/

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Depok mengumumkan perkembangan terbaru jumlah kasus positif virus corona di wilayahnya.

Per Jumat 29 Mei 2020, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sekaligus Wali Kota Depok Mohammad Idris menyampaikan perkembangan kasus virus corona melalui siaran pers yang diterima Pikiranrakyat-depok.com.

Mohammad Idris menyampaikan, ada penambahan jumlah kasus pasien positif virus corona.

Baca Juga: Travel Asal Kuningan Curi-curi Masuk Jakarta via Depok, Kasatlantas: Terancam Kurungan 2 Bulan 

Hingga Jumat 29 Mei 2020, jumlah korban yang diidentifikasi terjangkit virus corona bertambah 4 orang dari 547 orang menjadi 551 orang.

Penambahan tersebut berasal dari tindaklanjut program rapid test Kota Depok yang ditindaklanjuti dengan swab di Labkesda dan PCR di Laboratorium RSUI.

Idris mengatakan untuk kasus positif yang sudah dinyatakan sembuh bertambah 17 orang menjadi 214 orang. Kasus meninggal dunia tetap 30 orang.

Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) di Depok masih berjumlah 1.429 orang.

Baca Juga: Jadi Jalur Tikus, Kasatlantas: Banyak Pengendara Main Kucing-kucingan Saat Masuk Jakarta Lewat Depok 

Namun ada 922 orang yang sudah selesai diawasi sehingga menyisakan 507 orang yang masih diawasi.

Terdapat 3.733 orang dalam pemantauan (ODP). Sebanyak 2.634 orang sudah dinyatakan selesai sehingga menyisakan 1.099 orang yang masih dipantau.

Untuk kasus orang tanpa gejala (OTG) di Depok, ada 1.781 orang.

Meski demikian, ada 1064 orang tanpa gejala yang sudah dinyatakan selesai dipantau sehingga menyisakan 717 orang yang masih dipantau.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Film Bollywood Kalank, Salah Satunya Gunakan 500 Penari Latar 

Untuk PDP yang meninggal saat ini berjumlah 81 orang, terdapat penambahan dibandingkan hari sebelumnya yaitu sebanyak 1 orang.

Status PDP tersebut merupakan pasien yang belum bisa dinyatakan positif atau negatif.

"Karena harus menunggu hasil PCR, yang datanya hanya dikeluarkan oleh PHEOC (Public Health Emergency Operating Center) Kemenkes," kata dia.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x