Network
PR DEPOK – Tahukah Anda jika di Indonesia, bulan Februari diketahui sebagai bulan pemberian vitamin A bagi balita (anak di bawah usia 5 tahun)?
Bulan Februari tidak hanya merupakan bulan mengungkapkan cinta dan kasih sayang kepada pasangan saja, namun lebih dari itu. Februari juga merupakan bulan memberikan cinta, perhatian, dan kasih sayang untuk si buah hati, khususnya yang masih balita yang perlu dipantau pertumbuhan dan perkembangannya setiap saat atau lebih sering disebut Bulan Penimbangan Balita (BPB).
Implementasi dari program Bulan Penimbangan Balita (BPB) tersebut salah satunya berupa pemberian dosis vitamin A pada balita.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok pada bulan Februari ini kembali melaksanakan Bulan Vitamin A yang diadakan secara rutin setiap memasuki bulan Februari dan Agustus. Sasaran dari adanya program ini adalah anak balita usia 6-59 bulan.
Total penerima vitamin A di Kota Depok sendiri, kali ini sebanyak 112.835 balita. Pemberian dosis vitamin A akan disesuaikan dengan usia anak. Bagi anak usia 6-11 bulan dosisnya 100.000 IU dengan tanda kapsul berwarna biru. Sedangkan, pemberian vitamin A bagi anak usia 1-5 tahun dosisnya 200.000 IU dengan tanda kapsul berwarna merah.
Pemenuhan asupan vitamin A bagi balita sendiri sangat diperlukan karena manfaatnya yang baik untuk tumbuh kembang anak dalam fase periode emas.
Dengan adanya bulan vitamin A yang dilaksanakan setiap bulan Februari dan Agustus ini, diharapkan dapat membantu pemerataan pembagian dosis vitamin A, serta meningkatkan kewaspadaan akan kekurangan vitamin A pada balita, dan agar kebutuhan vitamin A dapat terpenuhi secara merata.
Pemberian dosis vitamin A yang dibagikan oleh Dinas Kesehatan Kota Depok ini tanpa biaya apapun alias gratis dan bisa diperoleh di sarana fasilitas kesehatan seperti Puskesmas dan Posyandu terdekat.
Baca Juga: BLT Ibu Hamil Cair Februari 2023? Cek Penerima Bansos Rp750.000 di Link cekbansos.kemensos.go.id
Alasan pemberian vitamin A yang memang dikhususkan di bulan Februari dan Agustus ini karena, selain vitamin A merupakan zat gizi mikro yang sangat bermanfaat dan penting untuk meningkatkan imunitas tubuh, khususnya dalam memengaruhi fungsi penglihatan atau pada mata, vitamin juga diketahui tidak dapat dihasilkan secara alami dari tubuh manusia, tetapi juga perlu asupan/dosis dari luar.
Vitamin A ini akan disimpan oleh tubuh, tepatnya di dalam organ hati dan dalam keadaan yang normal, cadangan vitamin A tersebut dapat bertahan hingga enam bulan. Itulah alasan mengapa pemberian vitamin A dilakukan pada bulan Februari dan Agustus.
Tak hanya itu, vitamin A sendiri diketahui dapat terlibat dalam pembentukan, produksi, dan pertumbuhan sel darah merah, sel limfosit, antibodi juga integritas sel epitel pelapis dalam tubuh.
Baca Juga: Tahapan Program Prakerja 2023 hingga Dapat Insentif, Segera Daftar di Situs Resmi
Manfaat dari vitamin A
1. Dapat meningkatkan daya tahan tubuh agar terhindar dari penyakit dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), campak, dan diare;
2. Berfungsi untuk membantu proses penglihatan dalam adaptasi terang ke tempat yang gelap;
3. Untuk mencegah terjadinya proses metaplasia pada sel-sel epitel, sehingga kelenjar tidak memproduksi cairan yang dapat menyebabkan mata kekeringan (xeroftalmia);
Baca Juga: Bukti Awal Kasus Pembunuhan Sopir Taksi Online di Depok, Polisi Ungkap Hal Ini
4. Untuk mencegah kelainan sel-sel epitel termasuk pada selaput lendir mata;
5. Agar terhindar dari terjadinya kerusakan pada mata hingga mengakibatkan kebutaan;
6. Vitamin A esensial bermanfaat untuk membantu proses pertumbuhan;
7. Dapat membantu perkembangan tulang dan pertumbuhan gigi; dan
Baca Juga: Berhasil Gaet Pemirsa, Drakor Our Blooming Youth Jadi Sorotan, Simak Sinopsis Serta Pemerannya
8. Untuk mencegah kanker, terutama pada kulit, tenggorokan, paru paru, dan juga payudara serta kantung kemih.
Apabila balita kekurangan vitamin A, maka dapat mengakibatkan kasus kesehatan yang serius.
Kekurangan vitamin A (KVA) merupakan kondisi dimana simpanan asupan vitamin A dalam tubuh berkurang. KVA pada balita terjadi di seluruh belahan dunia terutama banyak kasus terjadi di negara berkembang dan menjadi penyebab utama kasus kebutaan.
Pada tahap awal, hal ini ditandai dengan gejala rabun senja atau kurang dapat melihat saat malam hari atau dalam keadaan gelap. Gejala lain ditandai dengan menurunnya kadar serum retinol dalam darah.
Pada tahap selanjutnya akan terjadi kelainan jaringan epitel dari organ tubuh seperti mata, kulit, usus, dan organ paru–paru. Gambaran atau ciri kekurangan vitamin A yang khas dapat terlihat langsung pada mata.
Maka dari itu, penting untuk melakukan pencegahan sehingga tidak terjadi kasus kesehatan yang diakibatkan kurangnya vitamin A dalam tubuh, antara lain dengan cara:
1. Berikan ASI Eksklusif untuk bayi sampai berusia 6 bulan, lalu dilanjutkan dengan pemberian ASI hingga usia 2 tahun, dan memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang berkualitas;
2. Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan kaya akan vitamin A dalam menu makanan yang disantap sehari-hari;
Baca Juga: Intensif Kartu Prakerja 2023 Naik Jadi Rp4,2 Juta, Berikut Rincian Besarannya
3. Cegah cacingan dengan membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS);
4. Konsumsi kapsul vitamin A sesuai usianya atau sesuai kebutuhan sasaran.***
