Terinspirasi dari Cucu Buya Hamka, Masjid Babah Alun Bercorak Tionghoa di Tol Desari Diresmikan

- 21 Agustus 2020, 18:08 WIB
Peresmian Masjid Babah Alun di peristirahatan tol Depok-Antasari.
Peresmian Masjid Babah Alun di peristirahatan tol Depok-Antasari. /Instagram Jusuf Hamka @Jusufhamka

PR BEKASI – Indonesia adalah negara dengan keberagaman yang salah satunya terdiri dari etnis Tionghoa yang menyemarakkan dan menjadi bagian dari hubungan bermasyarakat sejak lama. Bahkan sebelum Indonesia resmi menjadi nama negara.

Tidak heran, banyak warga negara Indonesia dari keturunan Tionghoa yang banyak memberi pengaruh positif dalam kehidupan bangsa, mulai dari perdagangan, politik, akulturasi budaya, termasuk dalam pembangunan ruang spiritual bersama.

Kamis, 20 Agustus 2020 bertepatan dengan tahun baru Islam 1 Muharam 1442 Hijriah, Wali Kota Jakarta Selatan meresmikan Masjid bernama Babah Alun dengan arsitektur bernuansa Tionghoa.

Baca Juga: Jelang Laga Kontra Inter Milan, Julen Lopetegui: Semua Pemain Siap, Termasuk Lucas Ocampos  

Lokasi Masjid ini tepat berada di samping tol Depok-Antasari (Desari). Menjadi ruang mendekatkan diri kepada Tuhan, dengan melakukan ibadah yang diwajibkan atau sekadar mengistirahatkan diri dari perjalanan.

Peresmian tersebut dihadiri oleh Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali, pemegang proyek, instansi terkait hingga Camat Cilandak.

Masjid bernuansa Tionghoa ini menambah daftar masjid bernuansa serupa seperti Masjid Lautze di Jakarta, Masjid Lautze 2 di Bandung, Masjid Cheng Ho di Surabaya, Palembang, dan Purbalingga.

Nama Masjid Babah Alun sendiri sebelumnya telah dipakai juga untuk masjid yang berlokasi di bawah fly over tol Wiyoto Wiyono, Jakarta Utara.

Baca Juga: Tampil dengan Desain Lebih Modern, AHM Resmi Luncurkan 'Motor Petani' Honda CT125  

Memiliki nama serupa, Babah Alun diambil dari nama penggagas kedua masjid tersebut yaitu seorang warga negara Indonesia keturunan Tionghoa dan juga pengusaha konstruksi yakni Jusuf Hamka. Ia merupakan seorang mualaf. Babah memiliki arti Ayah dan Alun yang diambil dari nama kecil Jusuf Hamka sendiri, Alun.

Jusuf Hamka diketahui adalah anak angkat dari Ulama Besar Indonesia, Buya Hamka. Jusuf saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Citra Marga Nusaphala Persada, perusahaan yang menjadi salah satu bagian terlaksananya pembangunan tol Desari di samping masjid Babah Alun itu.

Selain dikenal sebagai seorang pengusaha yang sukses, Jusuf Hamka dikenal sebagai orang yang dermawan. Hal tersebut terbukti salah satunya dengan membuat Warung Podjok untuk kaum Dhuafa yang bisa membeli seporsi makanan dengan harga Rp3.000 saja.

Masjid Babah Alun yang sudah diresmikan itu memiliki warna khas Tionghoa dengan dominasi warna merah, hijau, dan kuning.

Baca Juga: Gantikan Edson Tavares di Kursi Pelatih Borneo FC, Mario Gomez Resmi 'CLBK' dengan Pesut Etam 

Dalam budaya Tionghoa, merah memiliki arti kesuksesan dan keberuntungan, hijau sebagai warna kedamaian, dan kuning memiliki arti kemakmuran atau kejayaan.

Selain itu, bentuk atap masjid juga berbentuk melengkung seperti kebanyakan arsitektur atap bangunan Tionghoa. Masjid Babah Alun juga menggunakan pintu masuk dengan ciri bulat seperti Masjid Lautze.

Dekorasi dinding juga dihiasi ornament khas Tionghoa, dan tulisan kaligrafi dengan gaya yang khas juga.

Pemanfaatan ruang terbuka pada taman di sekitar masjid yang diisi oleh pohon Zaitun semakin membuat indah dan memperkaya keunikan dari masjid tersebut. Tidak lupa hadirnya Warung Podjok Halal yang bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Jusuf Hamka pun memberi komentar, “Walaupun masjid ini belum jadi dengan sempurna, tetapi dengan semangat Tahun Baru Islam ini, masjid Babah Alun bisa menjadi tempat syiar islam dan juga wisata religi bagi masyarakat, khususnya di Jakarta Selatan."***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah