Soal Tolakan dan Hinaan terhadap Habib Rizieq, Buya Yahya: Tujuannya Baik, Jangan Buru-buru Menilai

24 November 2020, 12:56 WIB
Tangkapan layar video Buya Yahya komentari penolakan dan kritik terhadap Habib Rizieq. /YouTube Al Bahjah TV

PR DEPOK  Kedatangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, ke Indonesia menuai banyak pro dan kontra.

Ia dijemput oleh ribuan massa pendukungnya yang telah lama menantikan kepulangannya.

Namun, tak hanya dukungan yang didapatkan, Habib Rizieq juga dibanjiri penolakan dan hinaan atas kepulangannya yang dianggap telah menyebabkan kerumunan massa sehingga melanggar aturan protokol kesehatan.

Baca Juga: Klaster Baru Covid-19 Muncul di Jakarta Selatan, Pemkot Ungkap Usai Adanya Kerumunan Maulid Nabi

Menanggapi perisitwa kepulangan Habib Rizieq yang disambut oleh penolakan dan kritik ini, da’i Lembaga Pengembangan Da’wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah, Buya Yahya, menyebut bahwa sambutan yang luar biasa atas kedatangan pemimpin FPI itu bukan sesuatu yang direkayasa.

“Pertama adalah kedatangan Habib Rizieq disambut oleh orang sebanyak itu, itu kemauan umat, bukan rekayasa. Bukan dibayar mereka,” ujar Buya Yahya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV.

Buya Yahya pun meminta agar tak ada pihak yang berpikiran negatif akan kedatangan Habib Rizieq ke Indonesia.

Baca Juga: Jelang HUT Organisasi Papua Merdeka, TNI-Polri akan Gelar Patroli Besar Untuk Cegah Perayaan

“Nah ini yang pertama harus kita pahamkan supaya kita tidak suuzon,” tuturnya.

Lebih lanjut, Buya Yahya juga menyoroti perihal hinaan yang dilontarkan kepada Habib Rizieq.

Padahal menurutnya, pendiri FPI itu tak pernah meminta hal-hal yang buruk atau merugikan.

“Apa sih yang diminta Habib Rizieq? Habib Rizieq tidak meminta pulau untuk pesta, tidak juga minta jabatan, tapi yang diminta apa, Anda jujur sebagai bangsa Indonesia yang adil yang jujur, apa yang diminta?” ucapnya.

Baca Juga: Sebut Polisi Mengada-ada Kasus Penganiayaan Sopir Taksi, Bahar bin Smith Tolak Diperiksa Penyidik

Ia pun mencontohkan kasus Habib Rizieq yang sempat meminta pelaku yang merendahkan umat islam untuk diadili.

“Dulu permintaannya adalah bagaimana ada orang yang mengucapkan kalimat yang merendahkan umat islam ayo diadili, apakah permintaan semacam ini salah?” tutur Buya Yahya.

Buya Yahya lantas mempertanyakan terkait publik yang mengkritik Habib Rizieq, padahal menurutnya maksud dari Imam Besar FPI itu baik.

Baca Juga: Banyak Warga Tolak Rapid dan Swab Test Gratis, Ahmad Riza Patria Ingatkan Denda Maksimal 5 Juta

“Kalau yang diminta baik, kenapa kita bingung? Yang diminta baik kok, keadilan misalnya, harus ada misalnya menghentikan kemungkaran,” katanya.

“Loh kemungkaran dihentikan apakah permintaan yang salah? Karena kemungkaran itu akan merusak orang lain,” tutur Buya Yahya.

Dalam pernyataannya, Buya Yahya menekankan agar publik tidak terburu-buru dalam menilai, tetapi harus dipahami dulu apa yang diminta oleh Habib Rizieq Shihab.

Baca Juga: PT KAI Buka Pemesanan Tiket Libur Akhir Tahun, Penumpang Harus Rapid Test Minimal H-1 Keberangkatan

Ia pun mengirimkan pesan untuk presiden ataupun calon presiden di masa depan agar tetap menjaga imannya supaya bisa selamat di akhirat.

“Jabatan kepresidenan itu sangat terbatas, apa artinya satu kali naik dua kali naik. Ujung-ujungnya adalah kesengsaraan di akhirat. Maka mumpung Allah beri kesempatan untuk naik surga tertinggi, maka hendaknya Pak Presiden atau para calon presiden, perhatikan keimanan tersebut. Jadikan  jabatan presiden ini adalah untuk selamat di akhirat,” ujar Buya Yahya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler