Miliki Potensi Besar, BI Inginkan Indonesia Menjadi Pemain Global Ekonomi dan Keuangan Syariah

30 November 2020, 15:38 WIB
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiwo. /Instagram @bankindonesia

PR DEPOK - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menginginkan Indonesia menjadi pemain global untuk ekonomi dan keuangan syariah.

Keinginan ini muncul lantaran Indonesia memiliki potensi besar dalam bidang tersebut dan sudah menjadi tren dunia.

Perry Warjiyo menyampaikan hal tersebut pada webinar percepatan pengembangan pasar modal syariah di Jakarta, Senin, 30 November 2020.

Baca Juga: Menteri PPPA Kukuhkan 300 Perempuan Pemimpin di 10 Kabupaten sebagai Penggerak Desa dan Peduli Anak

"Pemerintah dan kita semua menginginkan bagaimana Indonesia menjadi player di dunia dalam ekonomi keuangan syariah," ucap Perry.

Menurut Perry, sejak 2015, BI, pemerintah dan instansi terkait lainnya meningkatkan langkah pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang banyak fokus di perbankan dan kini semakin diperluas di antaranya pasar modal, mobilisasi zakat dan wakaf produktif.

Lanjutnya, selain itu juga meningkatkan ekonomi syariah dalam membentuk rantai pasok halal bersinergi dengan pemerintah, BI, dunia usaha termasuk melakukan edukasi dan literasi melalui kampanye dalam festival ekonomi syariah yang beberapa waktu lalu diadakan BI.

Baca Juga: Tindakan RS UMMI Disebut sebagai Pidana Murni, Polisi segera Lakukan Pengusutan

Perry mengatakan ekonomi dan keuangan syariah bukanlah terkait agama melainkan menjadi tren di dunia sebagai salah satu pendekatan model bisnis ekonomi dan keuangan.

Perry menambahkan, bahkan negara yang penduduknya bukan mayoritas muslim, menjadi pusat ekonomi syariah di antaranya Tiongkok sebagai eksportir baju muslim terbesar di dunia.

Begitu juga Korea Selatan menjadi produsen kosmetika halal terbesar dan destinasi wisata halal, Jepang juga merupakan salah satu pusat industri halal dan pariwisata.

Baca Juga: Pengajian Abuya Uci Membludak, Fadli Zon Sindir Jokowi dan Mahfud: Jangan Hanya Cari Kesalahan HRS

Tidak ketinggalan negara tetangga yakni Thailand juga memiliki visi dapur halal dunia, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Mencermati itu, pemerintah sebelumnya sudah membentuk Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah (KNEKS).

Perry mengatakan, Indonesia masih perlu mengejar ekonomi syariah di antaranya dalam industri farmakosmetika, pariwisata, dan keuangan karena saat ini berada di urutan keenam berdasarkan laporan State of Global Islamic 2020-2021.

Baca Juga: Soal Kasus Suap Edhy Prabowo, Abdul Halim Sepakat Ekspor Benih Lobster Dihentikan

Meski begitu, beberapa industri dari Indonesia sudah masuk 10 besar di antaranya untuk makanan halal berada di urutan keempat, dan fesyen di urutan ketiga setelah Uni Emirat Arab (UAE) dan Turki.

"Upaya kita sejak 2015 mengembangkan perbankan keuangan syariah, ekonomi syariah dan terus melakukan edukasi dan literasi," ujar Perry.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler