Tentukan Klaster Kasus, 437 Orang yang Kontak Erat dengan Anies Baswedan-Ariza Jalani Tes Swab PCR

3 Desember 2020, 08:34 WIB
Ilustrasi tes Swab PCR. /ANTARA FOTO/Moch Asim./ANTARA FOTO.

PR DEPOK - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyebutkan sebanyak 437 orang di lingkungan kegiatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria telah mengikuti tes swab PCR.

Berdasarkan kabar yang dihimpun, pelacakan kontak tersebut dilakukan hingga Selasa, 1 Desember 2020 kemarin.

“Kami di Dinkes DKI Jakarta dan jajaran telah mencatat 158 orang telah dilakukan tes usap dari kontak erat Gubernur dan 279 orang telah dilakukan tes usap dari kontak erat Wakil Gubernur sehingga total pelacakan kontak kasus sejauh ini adalah 437 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Berstatus Zona Merah, Ridwan Kamil Minta Wisatawan Menahan Diri Berkunjung ke Wilayah Bandung Raya

Anies Baswedan dan Ariza, kata Widyastuti, selama ini telah rutin melakukan tes swab PCR minimal satu hingga dua minggu sekali sehingga relatif bisa terdiagnosis secara dini sehingga mendapatkan penanganan dengan cepat dan tepat.

Selain itu, Widyastuti juga menyebut pelacakan kontak menjadi lebih cepat dilakukan setelah dikonfirmasi positif.

Dirinya mengapresiasi peran serta masyarakat yang aktif melapor langsung ke Puskesmas untuk dilakukan tes swab bila berstatus kontak erat dengan Anies Baswedan maupun Ariza.

Baca Juga: Jadi Presiden Sementara Papua Barat, Berikut Profil Benny Wenda yang Mendapat Suaka di Inggris

Widyastuti mengatakan pelacakan tersebut langsung dilakukan setelah kedua pimpinan provinsi DKI Jakarta itu dipastikan positif dalam uji PCR terakhirnya.

Diketahui sebelumnya, Anies Baswedan telah menjalani tes swab PCR pada Senin, 30 November 2020 lalu, sementara itu Ariza telah menjalani tes swab pada Jumat, 27 November 2020 lalu.

"Sesuai dengan definisi dari Kemenkes bahwa kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi Covid-19. Jadi pelacakan kontak yang kami lakukan bukan menyatakan siapa yang tertular dari Gubernur maupun Wakil Gubernur, tapi siapa saja yang tertular bersama Gubernur dan Wakil Gubernur," ucap dia menambahkan.

Baca Juga: Berstatus Zona Merah, Ridwan Kamil Minta Wisatawan Menahan Diri Berkunjung ke Wilayah Bandung Raya

Kemudian, tambah dia, data kasus konfirmasi positif hasil contact tracing bukan menentukan penularnya dari Gubernur maupun Wakil Gubernur, tapi menentukan klaster kasus yang bersamaan terjadi selama masa inkubasi Covid-19.

Widyastuti juga menjelaskan bahwa dari 158 kontak erat Gubernur selama periode tracing pada Selasa, 1 Desember, hasilnya adalah lima orang positif, 111 lainnya negatif dan 42 orang masih menunggu hasil.

Sedangkan dari 279 kontak erat Wakil Gubernur selama periode tracing 28 November - 1 Desember, hasilnya adalah 19 positif, 185 negatif dan 75 orang lainnya masih menunggu hasil.

Baca Juga: Tengah Isolasi Mandiri, Anies Baswedan Gelar Rapat Virtual Bicarakan Program Kampung Tangguh Jaya

Mereka yang terkonfirmasi positif kemudian menjalani isolasi mandiri ataupun perawatan sesuai dengan derajat gejala yang dialaminya.

"Sekali lagi, kami menegaskan bahwa mereka yang terkonfirmasi positif dari hasil pelacakan kontak tidak menentukan sumber penularannya adalah Gubernur ataupun Wakil Gubernur. Saat ini belum ditemukan kasus positif di antara mereka yang berinteraksi langsung dengan Gubernur baik dari keluarga maupun tim kerja setelah Gubernur dikonfirmasi positif," katanya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler