Akui Sulit Temukan Adiknya Anggota Laskar FPI, Dhea: Semua Tutupi Keberadaan Faiz, Keluarga Diusir

9 Desember 2020, 15:50 WIB
Faiz Ahmad Syukur (22), salah satu korban penembakan Laskar FPI. /Twitter.com/@dheaharyadi

PR DEPOK  Insiden bentrok yang terjadi antara kepolisian Polda Metro Jaya dengan Laskar FPI berujung pada tewasnya enam orang anggota Laskar FPI yang ditembak oleh petugas.

Dalam kejadian pada Senin, 7 Desember 2020 dini hari itu, disebutkan Kapolda Metro Jaya, Fadil Imran, pihaknya terpaksa menembak mati keenam orang tersebut yang dianggap telah melakukan serangan kepada petugas.

Insiden antara polisi dan Laskar FPI ini terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 ketika laskar pengawal itu kabarnya tengah melakukan pengawalan terhadap Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab.

Baca Juga: Faiz Ahmad Syukur Jadi Salah Satu Anggota Laskar FPI yang Tewas, Sang Kakak Ungkap Perilaku Adiknya

Namun, berdasarkan informasi yang beredar, bentrok antar kedua pihak ini tidak dapat dihindarkan sehingga terjadi tembakan yang berujung tewasnya enam orang anggota Laskar FPI.

Salah satu anggota yang tewas diidentifikasi sebagai Faiz Ahmad Syukur, yang saat ini telah dimakamkan oleh pihak keluarga.

Di sisi lain, keluarga Faiz, yakni sang kakak, Dhea Haryadi, mengungkap bahwa dirinya sempat kesulitan untuk menemukan sang adik yang hilang saat mengawal Habib Rizieq.

Baca Juga: Pilkada 2020 Disebut Paket Hemat, Transaksi Ekonomi Minim hingga Tak Mampu Gerakkan Ekonomi Daerah

Ia mengaku, sejumlah pihak berupaya menutupi keberadaan sang adik.

Sudah sehari semalam kami semua cuma bisa bengong nyariin Faiz di mana saking semua orang-orang itu menutupi keberadaan Faiz, bahkan keluarga pun diusir saat mau menjemput Faiz,” ujar Dhea melalui unggahan di akun Twitter miliknya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Tak hanya itu, dalam unggahannya, Dhea kembali menegaskan bahwa sang adik adalah orang baik dan selalu lemah lembut dalam berucap.

Baca Juga: Ikut Jemput 6 Jenazah Laskar FPI, Fadli Zon Beberkan Kondisi Tubuh Salah Satu Anggota yang Ditembak

Dia, bukan yang mengambil uang triliyunan dana bansos, bukan yang merugikan negara, bukan yang mengambil hak orang susah, bukan yang membuat hidup orang lain menderita. Dia cuma anak muda yang selalu lemah lembut dalam bertutur kata, yang selalu memulai hari dengan lembaran Al Quran,” tuturnya.

Demi Allah dia Cuma anak biasa yang dianggap musuh besar bagi mereka sampai menurut mereka berhak mendapatkan hukuman seperti itu,” tulis Dhea.

Atas insiden ini, sejumlah pihak mendesak Presiden Jokowi untuk membentuk Tim Pencari Fakta Independen, untuk mengusut tuntas kejadian yang menewaskan enam orang ini.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler