4 Penerima Vaksin Pfizer Alami Lumpuh Otot Wajah, Simak Penjelasan Pakar Soal Kemungkinan Sebabnya

11 Desember 2020, 12:57 WIB
Ilustrasi Vaksin Pfizer inc untuk Covid-19. /Antara/

PR DEPOK  Baru-baru ini tersiar kabar yang menyebutkan sejumlah penerima vaksin Covid-19 Pfizer mengalami Bell’s palsy atau lumpuh pada otot wajah sehingga satu sisi wajah tampak turun.

Hal ini terungkap dalam dokumen yang dirilis pada 8 Desember 2020 lalu menjelang pertemuan Komite Penasihat Vaksin dan Produk Biologi Terkait (VRBPAC) pada 10 Desember 2020.

Dokumen tersebut mengungkap ada empat orang penerima vaksin yang mengalami kelumpuhan otot wajah.

Baca Juga: Usai FPI, Kapolda Metro Jaya Tegaskan Akan Tindak Ormas yang Ganggu Masyarakat dan Robek Kebhinekaan

Menanggapi kejadian ini, Pakar Neurologi di David Geffen School of Medicine di CULA, Jason D Hinman menjelaskan, Bell’s palsy adalah kelumpuhan yang disebabkan kerusakan pada saraf kranial ketujuh, yang merupakan salah satu saraf wajah.

"Ini bisa terjadi akibat trauma, tetapi lebih sering terjadi karena infeksi virus pada saraf itu sendiri," ujar Jason dalam keterangannya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari ANTARA.

Sementara itu, National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS) menyebut kondisi ini dapat menimpa orang-orang di semua usia.

Baca Juga: Gibran-Bobby Unggul, Rocky Gerung Ungkap Alasan yang Mungkin Buat Anak Mantu Jokowi Menangi Pilkada

Namun, risiko lebih besar pada kehamilan, preeklamsia, obesitas, hipertensi, diabetes, dan penyakit saluran pernapasan atas.

Gejala yang timbul saat seseorang mengalami Bell’s palsy ini adalah kelumpuhan biasanya hanya terjadi pada satu sisi wajah saja, namun dalam beberapa kasus ada juga yang terjadi pada kedua sisi wajah.

Gejala umum yang dirasakan bisa bervariasi, mulai dari satu sisi wajah terasa lemah, kelopak mata atau sudut mulut yang terkulai, air liur yang keluar, ketidakmampuan untuk menutup mata atau mulut, perubahan rasa, dan keluarnya air mata yang berlebihan.

Baca Juga: Gibran-Bobby Menang, Rocky Gerung: Jokowi Sukses Jadi Kepala Keluarga, Kekuasaannya Bisa Diwariskan

Akan tetapi, ketika dimintai tanggapan terkait kemungkinan Bell’s palsy disebabkan oleh virus corona atau vaksinnya, Jason D Hinman belum dapat memastikannya.

"Saya tidak dapat membuat hubungan langsung dengan vaksin dan menduga ini kebetulan. Angka kejadian Bell's palsy kira-kira 20 dari 100.000 orang. Sementara studi Pfizer memeriksa 38.000 pasien, jadi empat kasus Bell's palsy disebut berada dalam insiden normal yang diamati," jelasnya.

Sebelumnya, kejadian serupa juga pernah terjadi beberapa dekade yang lalu, ketika beberapa penerima vaksin flu mengalami Bell’s palsy.

Baca Juga: Tips Kurangi Rasa Lapar dan Nafsu Makan Menurut Ilmu Sains

Namun, hingga saat ini belum ada penelitian yang menemukan keterkaitan antara pemberian vaksin dengan terjadinya Bell’s palsy itu.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler