'IndonesiaHumanRightsSOS' Trending di Twitter, Fadli Zon: Tanda Darurat Penegakkan HAM dan Demokrasi

19 Desember 2020, 13:38 WIB
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon. /DPR RI

PR DEPOK – Baru-baru ini tagar #IndonesianHumanRightsSOS memuncaki jajaran trending di Twitter, berkaitan dengan insiden penembakan 6 orang anggota Laskar FPI oleh petugas Polda Metro Jaya.

Seperti diketahui, publik saat ini masih hangat memperbincangkan tindakan tegas dan terukur petugas kepolisian yang menembak mati keenam laskar pengawal Habib Rizieq Shihab.

Atas kejadian ini, muncul polemik di tengah masyarakat lantaran tak sedikit yang menilai bahwa kejadian tersebut telah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).

Baca Juga: Peneliti: Vaksin TBC Dapat Turunkan Resiko Kematian Covid-19

Komnas HAM pun kini masih mendalami insiden yang terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 itu.

Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon, turut meramaikan tagar ini di Twitter sebagai bentuk dukungannya terhadap pengusutan tuntas insiden bentrok petugas dan Laskar FPI tersebut.

Dalam cuitannya, dengan trending-nya tagar Indonesia Human Rights SOS ini, menandakan bahwa penegakan HAM harus dilakukan.

Baca Juga: Tips Agar Anak Tumbuh Tinggi, Konsumsi 3 Makanan Vitamin A Ini

Kelihatannya tagar #IndonesiaHumanRightsSOS menjadi trending terus. Tanda memang dirasakan sedang darurat penegakkan HAM n terancamnya demokrasi,” cuit Fadli Zon, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Dalam cuitannya yang lain, Fadli Zon pun kembali menyertakan tagar tersebut ketika menanggapi isu pencopotan Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya.

Saya sependapat sebaiknya segera copot Kapolda Metro n Pangdam Jaya,” ujarnya.

Baca Juga: 3 Makanan yang Dapat Membakar Lemak Perut

Ia menilai bahwa keduanya telah mengotori nama baik Polri dan TNI sehingga terjadi kegaduhan di masyarakat.

Keduanya telah menodai citra Polri m TNI Shg terjadi kegaduhan n ketidakpercayaan public (public distrust),” tulis politisi Partai Gerindra tersebut.

Lebih lanjut, Fadli Zon mengatakan bahwa TNI dan Polri seharusnya mengemban tugas untuk mengayomi rakyat dan menjaga negara.

Baca Juga: International Migrant Day, AP II dan BP2MI Siapkan Sejumlah Fasilitas Khusus untuk Pekerja Migran

Jadikan institusi TNI n Polri professional, mengayomi rakyat n menjaga negara #IndonesiaHumanRightsSOS,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, pada Senin, 7 Desember 2020 lalu, terjadi bentrok antara petugas dari Polda Metro Jaya dengan Laskar FPI.

Dari keterangan polisi, diduga penembakan terpaksa dilakukan oleh polisi lantaran Laskar FPI menyerang petugas dengan menggunakan senjata tajam dan senjata api.

Baca Juga: 3 Manfaat Lain dari Kopi Selain Diseduh sebagai Minuman

Atas insiden ini, enam orang anggota Laskar FPI dilaporkan meninggal dunia di tempat akibat tembakan yang dilepaskan oleh polisi.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler