PR DEPOK - Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon meminta Kapolri Jenderal Pol. Idham Aziz dan Panglima TNI Jenderal TNI Hadi Tjahjanto untuk mencopot dua pejabat di bawahnya.
Kedua pejabat tersebut yakni Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadli Imran dan Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman.
Beberapa waktu lalu, sejak kasus kematian 6 pengikut Rizieq Shihab sampai aksi 1812, Fadli kerap melontarkan pendapat dalam akun Twitter miliknya.
Baca Juga: Fraksi PKS Desak Pemprov Jabar Lanjutkan Bantuan Sosial Covid-19 hingga Tahun 2021
Pada Sabtu, 19 Desember 2020 ia mengatakan wacana pencopotan Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya dengan tagar #IndonesiaHumanRightsSOS.
“Saya sependapat sebaiknya segera copot Kapolda Metro n Pangdam Jaya,” tutur Fadli yang mengomentari dinding artikel dari M. Rizal Fadillah di salah satu media online seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @fadlizon.
Ia menilai bahwa kedua pejabat tersebut telah menodai citra institusinya masing-masing.
Baca Juga: 155 Massa Aksi 1812 Bela HRS Ditangkap, Refly Harun: Pak Jokowi Milih-Milih Bertemu Rakyatnya
Seperti diketahui, Polri terlibat dalam kasus penembakan 6 anggota FPI dan Pangdam Jaya dengan terang menyatakan bahwa penurunan baliho FPI merupakan instruksinya.
“Keduanya telah menodai citra Polri m TNI shg terjadi kegaduhan n ketidakpercayaan publik (public distrust),” ucapnya.
Melalui cuitannya, anggota DPR RI itu meminta institusi TNI dan Polri untuk bersikap profesional.
Baca Juga: Apresiasi Peran Bidang Hubungan Masyarakat, Kementerian ESDM Raih Penghargaan Top Public Relations
Selain itu, ia juga meminta kedua institusi negara tersebut mengayomi masyarakat dan menjaga negara.
“Jadikan institusi TNI n Polri profesional, mengayomi rakyat n menjaga negara,” katanya tegas.
Sebagaimana diberitakan, Polda Metro Jaya menangkap 155 orang dalam aksi demo 1812, dan aparat polisi pun menemukan senjata tajam hingga narkoba dari para demonstran tersebut.
Baca Juga: Kurva Covid-19 Belum Turun Juga, Mendagri Instruksikan Kepala Daerah Buat Aturan Soal Kerumunan
Selain itu, sebagian dari massa itu ada yang terkonfirmasi reaktif dari Covid-19.***