Objek Wisata Baru "Tugu Virus Corona" Terinspirasi dari Covid-19, Jadi Daya Tarik Kota Pekanbaru

28 Desember 2020, 18:51 WIB
Tugu Corona Pekanbaru, pengingat untuk tetap disiplin Prokes / ANTARA FOTO/FB Anggoro/aww./

PR DEPOK - Tugu Virus Corona kini menjadi objek wisata baru di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, dan kini ramai didatangi oleh para pengunjung saat libur Natal dan Tahun Baru di tengah pandemi Covid-19.

Pengelola objek wisata Tugu Virus Corona ini mendirikannya karena pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia, dan seluruh negara menjadikan suatu sejarah baru.

Manajer Asia Farm, Edy, mengatakan hal tersebut di Pekanbaru, pada Senin, 28 Desember 2020.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar Pertama yang Terlihat Ungkap Kelemahan Anda yang Selama ini Tersembunyi

"Alasan kita membuat Tugu Virus Corona ini karena pandemi adalah salah satu sejarah di kehidupan kita yang tidak bisa kita lewatkan. Kita segaja desain dengan warna-warna lucu supaya orang tidak perlu lagi takut dengan pandemi, tapi berhati-hati dalam menjalani tatanan kehidupan normal baru," ucap Edy.

Tugu Virus Corona ini setinggi sekitar empat meter, dan kini menghiasi jalan masuk ke objek wisata Asia Farm.

Tugu terbuat dari beton itu didesain unik karena berbentuk karikatur virus dengan warna putih, merah muda, dan ungu.

Baca Juga: Serahkan Investigasi Kasus Tertembaknya 6 Laskar FPI ke Komnas HAM, Mahfud Tak akan Bentuk TGPF

Sekeliling Tugu dibuat undakan dari batu dan sebuah tulisan "CORONA" berwarna-warni menambah keunikan tugu tersebut.

Edy mengatakan tugu tersebut juga bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat untuk berwisata di tengah pandemi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Menurut Edy, usaha sektor pariwisata harus bisa bertahan meski terdampak pandemi, akhirnya pengelola objek wisata dituntut harus kreatif untuk beradaptasi.

Baca Juga: Mulai Masuk ke Wilayah Asia, Kenali 7 Gejala Virus Corona Jenis Baru Ini

Saat pandemi Covid-19, jumlah kunjungan menurun drastis, dan saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada bulan Mei, objek wisata di Pekanbaru tersebut sempat tidak beroperasi.

"Kita sempat kocar-kacir karena ada 70 orang yang bekerja di tempat ini, sedangkan saat PSBB kita tidak boleh buka," ujar Edy, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Edy pun menambahkan, pelaku wisata harus cepat beradaptasi dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti pengunjung wajib bermasker, menyediakan tempat cuci tangan, dan mengukur suhu badan pengunjung serta menerapkan pembatasan jarak supaya tidak mengakibatkan kerumunan.

Baca Juga: Mulai 1 Januari 2020 Indonesia Tertutup Sementara bagi WNA, Antisipasi Penyebaran Covid-19 Baru

"Kami bersyukur Asia Farm konsepnya wisata tempat terbuka, dan kini luas area kami mencapai enam hektare dan ada 40 wahana serta 26 satwa peternakan untuk edukasi," kata Edy.

Kendati demikian, Edy mengatakan jumlah kunjungan tidak seramai saat sebelum pandemi datang.

Lanjutnya, salah satu penyebabnya, karena pengelola membatasi hanya 50 persen pengunjung dari kapasitas ruang tersedia.

Baca Juga: Wacana Normalisasi Hubungan RI-Israel, FH: Pembela Radikalisme Selalu Bangun Opini Buruk pada Jokowi

Edy menambahkan, jika dibandingkan dengan masa libur Natal tahun lalu, jumlah kunjungan kini turun sekitar 50 persen.

"Kalau terlalu ramai kami juga khawatir akan timbul masalah karena situasi sekarang sedang pandemi," ujar Edy.

Seorang pengunjung Ilham Gobel, mengatakan sengaja datang ke Asia Farm karena ingin melihat Tugu Virus Corona.

Baca Juga: Cek Fakta: Istora Senayan Dikabarkan Menjadi Tempat Penampungan Pasien Covid-19, Simak Faktanya

Menurut Ilham, tugu tersebut sangat unik dan bisa jadi ikon baru di Kota Pekanbaru.

"Saya cari-cari di internet, di Indonesia belum ada Tugu Virus Corona seperti ini. Buat saya ini unik sekali," kata Ilham.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler