PDI-P Beri Kinerja Anies Baswedan Rapor Merah, Musni Umar: Bukan Salah Beliau

3 Januari 2021, 13:04 WIB
Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta Musni Umar turut mengkomentari rapot merah Anies dari PDI-P. /Instagram Musni Umar & Anies Baswedan

PR DEPOK - Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar turut memaparkan pendapatnya soal rapor merah kinerja Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Belum lama ini, Fraksi PDI Perjuangan DPR RI memberikan penilaian terhadap kinerja Anies Baswedan selama tahun 2020.

Dalam penilaian tersebut, PDI Perjuangan mengatakan bahwa pemerintahan Anies tak kunjung mengalami peningkatan.

Baca Juga: Pakar Kaitkan Pembubaran FPI dengan Kalahnya Ahok di Pilkada, Ferdinand: Dagelan, tak Layak Didengar

“Kinerja Gubernur Anies Baswedan setahun ini tidak meningkat dan cenderung buruk,” ucap Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan, Dwi Rio Sambodo seperti dikutip dari kanal YouTube Refly Harun.

Menurutnya, penilaian kinerja yang buruk ini didasarkan pada beberapa indikator.

Antara lain seperti penyediaan perumahan rakyat yakni Anies Baswedan menargetkan untuk menyediakan sebanyak 232.214 unit.

Baca Juga: Sebelum Ganti Velg Mobil, Cari Tahu Dulu PCD Mobil Anda Disini, Lengkap!

Menanggapi hal tersebut, Musni Umar berpendapat bahwa pemberian rapor merah tersebut tidak tepat.

Menurutnya, penilaian tersebut kurang tepat apabila indikatornya adalah kinerja Anies Baswedan.

Pasalnya, jelas Musni, hal-hal tersebut disebabkan oleh faktor di luar kemampuan Anies yakni wabah Covid-19.

Baca Juga: Bukan Soal Pahlawan atau Tidak, Sosiolog: Kini Orde Baik Bisa Bubarkan Ormas Tanpa Proses Pengadilan

“Jadi, bukan kesalahan Gubernur. Tapi, karena faktor di luar kemampuan beliau dan kita semua, yaitu adanya wabah Covid-19,” ujar Musni seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Musni Umar pada Minggu, 3 Januari 2021.

Ia mengemukakan bahwa jumlah angka kemiskinan yang meningkat disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang menghantam roda perekonomian.

“Akibat Covid-19 menghajar dunia usaha, ekonomi kita runtuh dan ekonomi tidak berjalan seperti yang diharapkan. Akhirnya, karena orang tidak bekerja, kehilangan pekerjaan, dan lapangan pekerjaan baru tidak terbuka maka terjadilah kemiskinan,” tuturnya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini 3 Januari 2021: Al Selama Ini Gengsi untuk Katakan Cinta ke Istrinya

Menurutnya, wabah Covid-19 yang menghantam roda perekonomian juga berdampak pada penyediaan lapangan pekerjaan.

“Penyediaan lapangan pekerjaan ini tidak bisa terwujud karena sejumlah faktor Covid-19 yang menghantam ekonomi kita di Jakarta, Indonesia, bahkan seluruh dunia,” kata Musni.

Lebih lanjut, ia juga menyebutkan bahwa APBD DKI Jakarta terpotong akibat Covid-19, sehingga program rumah DP 0 persen tidak bisa dilaksanakan.

Baca Juga: Kabar Duka Disampaikan Teten Masduki: Semoga Kontribusinya Selama Ini Bermanfaat untuk Bangsa

“APBD DKI tergerus hampir 50 persen. Akibatnya, banyak program yang sudah dijalankan tidak bisa dilaksanakan,” ucapnya.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: YouTube Sobat Dosen

Tags

Terkini

Terpopuler