Publik Pertanyakan Vaksin yang Disuntik ke Jokowi, Vaksinator: yang Saya Lihat dan Pegang Sinovac

14 Januari 2021, 11:33 WIB
Dokter sekaligus vaksinator di Istana Merdeka, Andi Khomeini Takdir. /YouTube Sekretariat Presiden

PR DEPOK – Agenda besar yang diawali oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjalani vaksinasi Covid-19 di Istana Merdeka kemarin, menandai dimulainya program vaksinasi di Indonesia.

Namun, sejumlah masyarakat masih meragukan vaksin yang digunakan Jokowi. Bahkan sebagian menuding bahwa vaksin yang disuntikan kepadanya bukan vaksin Sinovac, lantaran efikasinya yang hanya 65,3 persen.

Menanggapi hal ini, dokter yang juga vaksinator di Istana Merdeka kemarin, Andi Khomeini Takdir menyampaikan bahwa vaksin yang ia lihat dan pegang jelas Sinovac.

Baca Juga: Mengenal Syekh Ali Jaber, Hafal Alquran 30 Juz Sejak Usia 11 Tahun hingga Putuskan Menjadi WNI

Heboh banget TL bahas kemarin pakai vaksin apa. Yang saya lihat dan yang saya pegang : Sinovac,” kata dokter Andi seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya.

Dokter Andi juga menerangkan bahwa setelah divaksin, tidak langsung terasa efeknya karena masih ada suntikan kedua sehingga vaksin yang terserap di tubuh akan berproses.

Untuk itu, meskipun sudah divaksin namun harus tetap mengikuti protokol kesehatan.

Baca Juga: Sejumlah Warganet Salah Fokus pada Vaksinator Covid-19 Raffi Ahmad, Disebut Mirip Ridwan Kamil

PR kita setelah vaksin adalah disiplin. Efek vaksin itu tidak instan. Akan ada suntikan kedua setelah 14 hari. Setelah itu pun kita masih akan mengamati titer antibodi (level kekebalan) yang terbentuk. Jika titer tinggi, maka kita akan lihat penurunan jumlah kasus. Step by step,” ucapnya.

Meski dokter Andi telah menjelaskan, namun masih banyak yang bertanya-tanya dan tidak percaya.

Dokter Andi juga menyayangkan masyarakat yang masih berprasangka tidak baik terhadap vaksin yang telah disiapkan pemerintah ini.

Sudah dijawab pun masih ditanya. Hahah. Gitu aja terus. Padahal vaksin hanyalah 1 komponen. Komponen lain untuk atasi wabah masih harus kita perkuat. Satu hal yang gw perhatikan. Makin kesini, perilaku Covidiot makin ganas. Kalau teman2 lihat mereka hinggap di-TL tolong di-spam,” tutur dokter Andi.

Baca Juga: Pencarian Korban dan Bagian Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Hari Keenam Libatkan 268 Orang Penyelam

Sebagai informasi, CoronaVac sebagai vaksin Covid-19 produksi perusahaan Sinovac resmi mendapatkan izin penggunaan darurat atau EUA dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Senin, 11 Januari.

Vaksin Sinovac telah memenuhi standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk bisa mendapatkan izin EUA dengan tingkat efikasi minimal 50 persen.

Sementara dari uji klinik di Bandung yang dilakukan Biofarma dan Sinovac, efikasi CoronaVac mencapai 65,3 persen.

Selanjutnya, uji klinis di Turki efikasi Sinovac mencapai 91 persen dan Brazil 78 persen.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler