Tuding Jokowi Masih Tidur Saat Gempa Sulbar Terjadi, Andi Arief: Harus Ada yang Berani Bangunkan

15 Januari 2021, 16:05 WIB
Politisi Partai Demokrat, Andi Arief. //Dok Pikiran Rakyat

PR DEPOK - Presiden Joko Widodo dituding oleh Politisi Demokrat, Andi Arief, bahwa masih tidur saat gempa Majene, Sulawesi Barat, pada Jumat, 15 Januari 2021.

Andi pun menyuruh Presiden Jokowi untuk bangun dan membuat keputusan agar tak ada korban jiwa lebih banyak.

Gempa yang mengguncang Kabupaten Majene dan Mamuju ini berkekuatan magnitudo 6,2 dan terjadi pada Jumat, 15 Januari 2021 dinihari.

Baca Juga: Mbak You Ramalkan Jokowi Lengser, Ferdinand: Jika Dibiarkan, Bisa Bebas Fitnah Atas Nama Ramalan

Andi Arief pun berharap dampak kerusakan gempa yang merusak bangunan hingga merenggut nyawa warga Sulawesi Barat ini agar bisa ditangani pemerintah dengan cepat.

Harapan itu pun dituliskan oleh Andi Arief pada akun media sosial Twitternya, pada Jum'at, 15 Januari 2021.

"Mudah-mudahan dampak gempa merusak "Sulbar" bisa ditangani dengan cepat," tulis Andi.

Baca Juga: Dimulai Hari Ini, 21 Tokoh Lakukan Vaksinasi Covid-19 di DKI Jakarta, Siapa Saja Mereka?

Menurut Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat itu, pemerintah harus bertindak cepat menangani bencana alam seperti gempa bumi ini.

"Harus ada yang berani membangunkan Presiden dari tidur jika terjadi gempa merusak malam hari. Agar ada tindakan cepat pemerintah dan menteri terkait," ujar Andi lagi dalam cuitannya di Twitter.

Lanjutnya, menurut Andi jika pemerintah bergerak cepat sejak malam hari pasca terjadi gempa, paginya langkah penyelamatan akan bisa dilakukan teratur.

Baca Juga: Teddy Gusnaidi Bela Raffi Ahmad: Tak Ada Pasal Kerumunan Langsung Dipidana, Paham?

"Pagi hari sudah ada langkah kongkret penyelamatan primer dan sekunder. Ujian terbesar itu ada di masa sulit," kata Andi.

Andi juga mengenang peristiwa gempa yang pernah terjadi di era 2004-2011. Menurutnya saat itu, semua musibah alam itu bisa teratasi dengan baik. Bahkan, lembaga internasional dan warga dunia belajar dari keberhasilan itu.

"Indonesia pernah masuk dalam "periode teror" gempa dan tsunami 2004-2011, semua teratasi dg baik di tengah keterbatasan. Lembaga internasional dan warga dunia banyak belajar dari keberhasilan itu. Mudah2an ini bukan "periode teror" kedua. Meski kalau datang tak bisa dihindari," ujar Andi dalam Twitternya.

Baca Juga: Ribka Tegas Tolak Vaksinasi Covid-19 Sinovac, Muannas: Sebaiknya Bu Mega Turun Tangan Ingatkan Dia

Pada sebelumnya, tercatat pusat Gempa Bumi Regional IV Makassar ada 28 peristiwa gempa yang tersebar di Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat.

Akan tetapi, ada dua gempa yang merusak. Pertama bermagnitudo 5,9 terjadi hari Kamis, 14 Januari 2021 pukul 14.35 Wita.

Sedangkan gempa kedua dengan magnitudo 6,2 terjadi Jumat, 15 Januari 2021 pukul 02.28 Wita.

Baca Juga: Tanggapi Peristiwa Kumpul-kumpul Raffi Ahmad, Tsamara PSI: Sayang Sekali, Mengecewakan!

Hingga kini dilaporkan sejumlah bangunan roboh akibat gempa 6,2 magnitudo tadi pagi. Sebanyak 3 orang juga dikabarkan meninggal dunia. Kemudian, 24 orang luka-luka dan 2 ribu orang mengungsi.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler