Sebut Jokowi Telan Mentah Laporan Soal Cuaca Ekstream di Kalsel, Andi: BMKG Main ‘Aman’ atau...

20 Januari 2021, 20:32 WIB
Kolase potret Andi Arief (kiri) dan Presiden Jokowi (kanan). /Dok. Twitter/@andiarief_ dan @jokowi.

PR DEPOK – Politisi Parta Demokrat, Andi Arief mengkritik pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) perihal banjir yang melanda wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel).

Sebelumnya, Jokowi menyebut bahwa banjir tersebut semata-mata akibat dari cuaca ekstrem yang sedang berlangsung di wilayah itu.

Menurut Andi, seharusnya Jokowi tidak menerima secara ‘mentah’ apa yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kepadanya soal cuaca ekstrem.

Baca Juga: Muncul Isu Jokowi Langgar UU Soal Banjir di Kalsel, Moeldoko Tegas: Bencana Tidak Bisa Dikendalikan

Penjelasan BMKG (soal cuaca ekstrem) diterina mentah2 oleh Pak Jokowi,” kata Andi Arief seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @Andiarief__ pada Rabu, 20 Januari 2021.

Ia menjelaskan bahwa sumber air banjir tersebut berasal dari adanya cuaca ekstrem. Akan tetapi, kata dia, BMKG tidak menjelaskan perihal faktor ekologi.

Sebagai informasi, ekologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya serta dengan lingkungan sekitarnya.

Benar bahwa sumber air dari cuaca ekstrem. Tetapi, saat hujan jatuh ke bumi Kalimantan kondisi ekologi tidak dijelaskan,” ujarnya.

Baca Juga: Bandingkan Banjir Kalimantan Selatan-DKI, Ferdinand: di Kalsel Itu Musibah, Jakarta Masalah Kota!

Lebih lanjut, Andi menduga bahwa BMKG bermain ‘aman’ dengan tidak merincikan apa saja faktor ekologi tersebut.

Atau BMKG main aman karen merasa bukan bidangnya,” kata dia menambahkan.

Diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan laporannya pada Jumat, 15 Januari 2021 lalu.

Baca Juga: Sindir Cuitan Dahnil Anzar Soal Persahabatan, Gus Umar: Emang Prabowo-Sandi Ingat Sama Pendukungnya?

Menurut laporan itu, bencana banjir besar di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan, telah menyebabkan setidaknya 21.990 jiwa terdampak oleh bencana itu.

Angka tersebut merupakan bagian dari 6.661 KK yang terdampak banjir.

Akibatnya, penduduk terdampak banjir harus mengungsi ke lima titik pengungsian. Tidak hanya itu, sebanyak 6.346 rumah terendam oleh banjir.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @Andiarief__

Tags

Terkini

Terpopuler