Bantuan Telur, Daging Ayam, Kacang Hijau, dan Buah Ditolak Warga Baduy, Kemensos Hanya Kirim Beras

1 Februari 2021, 06:30 WIB
Permukiman warga Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak Provinsi Banten. /Twitter.com/Kemenparekraf.

PR DEPOK - Masyarakat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, menerima program sembilan bahan pokok (sembako) dalam bentuk beras.

Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Manager PT Aam Prima Artah (APA), Refli Aulani di Lebak, Minggu 31 Januari 2021 kemarin.

Lebih lanjut, Refli mengatakan bahwa pihaknya telah mendistribusikan sembako untu warga Baduy.

Baca Juga: Giliran Natalius Pigai Akan Dipolisikan, Refly Harun: Padahal Kata 'Babu' Tak Ditujukan Bagi Suku Jawa

''Kami sebagai rekanan Kemensos mendistribusikan sembako untuk warga Baduy itu," kata Refli Aulani seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Setiap bulannya, sebanyak 1.100 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) masyarakat Baduy menerima bantuan pangan atau mendapat sembako.

Dalam bantuan tersebut, dikatakan Refli, masyarakat Baduy mendapatkan sembako dalam bentuk beras saja.

Adapun alasan hanya menerima bantuan dalam bentuk beras, Refli menjelaskan bahwa masyarakat setempat menolak bantuan telur, daging ayam, kacang hijau, dan buah-buahan.

Baca Juga: Abu Janda Klaim Cuitan 'Evolusi' Dipelintir Maknanya, Pakar Hukum: Orang Baca Tulisan, Bukan Pikiran Penulis

"Kami mendistribusikan beras itu melalui agen e-waroeng di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar," ujarnya menjelaskan.

Menurur Refli, beras yang didistribusikan untuk KPM di kawasan pemukiman Baduy itu hasil penyerapan dari petani lokal.

Untuk diketahui, PT APA menyerap beras lokal itu hingga 400 ton fengab perguliran keuangan Rp2,5 miliar, sehingga dapat meningkat pendapatan ekonomi petani di daerah tersebut.

Penyerapan beras itu dari petani lokal sebagai sentra lumbung pangan, seperti Kecamatan Malingping, Wanasalam, Leuwidamar, Sovang, Ciriten, Muncang, dan Cipanas.

Baca Juga: Sebut Istana Mulai Berpikir Terbuka, Rocky: Para Buzzer Ini Akan Jadi Pengangguran karena Ditolak Pengasuhnya

Selama ini, penyerapan beras tersebut untuk membantu program pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan juga PT APA sendiri mempekerjakan puluhan tenaga kerja.

''Kami menyalurkan beras itu jenis premium sesuai aturan Kemensos dan sebelum didistribusikan terlebih dulu dilakykan penyortiran dan pengepakan, srhingga berkualitas," ujarnya.

Seorang ibu rumah tangga warga Baduy bernama Santi yang berusia 45 tahun mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan betas dari Kemensos sehingga bisa memenuhi konsumsi pangan keluarga selama tiga pekan ke depan.

''Kami sebagai warga Baduy menyambut positif bantuan beras gratis itu," kata Refli mengakhiri.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler