PR DEPOK – Partai Demokrat kini tengah menjadi sorotan utama publik usai berhembusnya kabar bahwa partai tersebut akan diambil alih kepemimpinannya dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang saat ini menjabat Ketua Umum.
Kabar ini mencuat usai AHY mengatakan sendiri soal adanya gerakan politik dalam upaya untuk mengkudeta dirinya dari posisi Ketua Umum Partai Demokrat.
Isu kudeta ini lantas berhembus kencang di kalangan publik, hingga tersebutlah nama Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, yang diduga ikut terlibat dalam rencana kudeta tersebut.
Akan tetapi, tudingan ini langsung dibantah oleh Moeldoko dalam pernyataannya pada 1 Februari 2021.
Kendati membenarkan bahwa dirinya menemuni beberapa kader Partai Demokrat, Moeldoko mengaku tidak tahu menahu soal maksud dari kedatangan para kader tersebut ke kediamannya.
Di sisi lain, beragam tanggapan pun dilontarkan oleh sejumlah pihak, tak terkecuali sejumlah politisi Partai Demokrat, termasuk Wakil Sekjend Demokrat, Renanda Bachtar.
Baca Juga: Kapan Jakarta Lockdown Lagi? Ini Jawaban Pemprov DKI
Tak membahas soal kudeta, dalam tanggapannya, Renanda menyoroti soal banyaknya pihak yang mencoba untuk merusak partai tersebut.
Menurutnya, upaya perusakan Partai Demokrat ini dikarenakan partai yang dipimpin oleh AHY itu saat ini masuk tiga besar hasil survei yang dilakukan oleh Indonesia Development Monitoring (IDM).
Dalam hasil survei tersebut, Partai Demokrat menempati urutan ketiga dengan persentase 11,6 persen, setelah PDIP (16,7 persen) yang berada di urutan pertama, dan Golkar (16,1 persen) di posisi kedua.
“Apa krn sejumlah survey menempatkan Partai Demokrat di posisi 3 besar lantas banyak pihak yg tdk “happy” dan bhkn ada yg lakukan segala cara utk merusak partai kami?” tulis Renanda dalam cuitannya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Tak hanya itu, ia menuturkan, seharusnya tidak ada pihak manapun yang mengambil hak rakyat untuk memilih partai mana yang dipercaya untuk memperjuangkan aspirasi mereka.
“Ini kan suara dukungan rakyat. Jgn ambil hak mrk yg memilih partai mana yg diharapkan bisa perjuangan aspirasi mrk,” sambungnya.
Rilis survei yang dibagikan oleh Renanda Bachtar adalah hasil survei IDM dengan pertanyaan “Tanpa menyebut nama parpol, parpol mana yang Anda pilih jika pemilu digelar hari ini?”, yang diterbitkan pada 31 Januari 2021.***