PR DEPOK – Mantan Sekjen Partai Demokrat, Marzuki Alie kembali buka suara terkait isu kudeta kepemimpinan Partai Demokrat.
Marzuki Alie menyampaikan pernyataan itu saat mengomentari cuitan dari politisi Andi Arief di jejaring Twitter.
Andi Arief membuat cuitan dengan menyebut kalau Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko telah ditegur Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga: Alami Kenaikan, Cek Daftar Harga Emas di Pegadaian Hari Minggu, 7 Februari 2021
Maka dari itu, ia berharap agar hal tersebut tidak terjadi kembali.
“KSP Moeldoko sudah ditegur Pak Jokowi. Mudah-mudahan tidak mengulangi perbuatan tercela terhadap Partai Demokrat. Kami maklumi. Itu sisa-sisa feodalisme, tugas partai untuk mendidik,” ucapnya.
Menanggapi hal itu, melalui akun Twitter miliknya, Marzuki menyebut bahwa Andi merupakan seseorang yang tidak memahami sejarah.
Baca Juga: Naik Status Siaga Dua, Air di Pintu Air Pasar Ikan Berpotensi Banjir di 8 Daerah di Jakarta
Oleh karena itu, hal yang orang itu lakukan menjadi berantakan.
“Memang klo tdk paham sejarah, semuanya mjd ngaco. Mentang2, dan sok paling hebat,” tulis Marzuki seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Minggu, 7 Februari 2021.
Ia menegaskan bahwa dirinya berkontribusi dengan Partai Demokrat hingga partai tersebut menjadi yang terdepan.
Baca Juga: Datangi dan Pantau Langsung Pesantren di Jakarta, Menag Dapat Masukan dari Ulama Karismatik NU
Saya ikut dari awal sampai PD no.1 di Indonesia,” katanya menegaskan.
Selain itu, Marzuki menyesalkan perilaku para koruptor yang merusak citra Partai Demokrat.
“Rusak krn pelaku koruptor, yg sekarang justru ada bbrp di lingkaran dalam,” ujarnya.
Baca Juga: Sering Digunakan sebagai Bahan Masker DIY, 5 Bahan Ini Berpotensi Merusak Kulit Wajah
Menurutnya, dirinya selalu mendapat fitnah karena dinilai terlalu kritis.
“Sy jaga PD dengan menjaga nama baik, kenapa selalu difitnah, krn sy kritis,” tutur Marzuki.***