Sebut Mahfud MD Sering Buat Gaduh yang Bertentangan dengan Presiden, Rocky: Harusnya Bisikkan Dulu Ke Jokowi

11 Februari 2021, 19:13 WIB
Pengamat politik Indonesia, Rocky Gerung. /YouTube Rocky Gerung Official /

PR DEPOK - Menko Polhukam, Mahfud MD, disebut sering membuat gaduh oleh pengamat politik sekaligus filsuf Rocky Gerung.

Sebutan ini berkaitan dengan bertolak belakangnya pernyataan sang Menko Polhukam dengan Presiden RI Jokowi.

Seperti diketahui, di akhir 2020 lalu sempat tersiar kabar bahwa Mahfud MD ingin mengaktifkan lagi polisi siber di tahun 2021.

Baca Juga: Heran Banyak ‘Sumbu Pendek’ Serang Kelompok Kritis, Hamdan Zoelva: Pemerintah Kredibel Tak Jatuh Jika Dikritik

Rencana ini lantas dianggap berseberangan dengan keinginan Jokowi yang meminta rakyat untuk lebih aktif mengkritik pemerintah.

Menurut Rocky Gerung, sikap istana ini adalah paradoks pemaksaan, yakni rakyat diminta mengkritik, namun juga diancam dengan keberadaan polisi siber.

“Jadi Pak Mahfud dan teman-temannya itu selalu bikin gaduh sebetulnya, karena orang akhirnya mem-verifikasi apa yang diinginkan oleh istana melalui jejak digital. Harusnya Pak Mahfud bisikkan dulu pada Pak Presiden, ‘Bos, ini gue kemarin ngomong tentang polisi siber, nah sekarang lu berupaya untuk minta kritik. Berarti polisi siber gak bisa bekerja lagi dong’, gitu,” kata Rocky Gerung, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube miliknya.

Baca Juga: Login dtks.kemensos.go.id Pakai Kartu KIS dan Cairkan BST Rp300 Ribu Tahun 2021 Bulan Februari

Ia mengatakan bahwa tindakan saling “membatalkan” kebijakan antar pihak istana ini merupakan upaya untuk memikat hati publik.

Presiden dan para menteri, katanya, berharap bahwa pernyataan-pernyataan yang keluar dari istana ini akan disambut oleh publik.

“Ternyata ingatan publik itu selalu membatalkan maksud-maksud tersembunyi dari istana. Ini konyolnya, gak ada satupun media yang menganggap bahwa permintaan presiden itu serius, media pun olok-olok kan berbagai macam meme, berita, segala macam, justru ngenyein permintaan Bapak Presiden Republik Indonesia itu, ” papar pengamat politik tersebut.

Baca Juga: Akui Video Dukungan Raffi Ahmad Diedit untuk Alat Kampanye Pilgub Sumbar, Aldi Taher: Gue Lupa Izin

Pernyataan Mahfud MD sendiri yang dinilai bertentangan dengan permintaan Jokowi ini, kata Rocky, adalah akibat dari pihak istana yang berupaya untuk menyusun kalimat yang benar untuk menyembunyikan maksud-maksud tertentu.

“Tapi karena terseret dengan ketakutan untuk diketahui publik bahwa mereka menyembunyikan sesuatu, maka saling bertentanganlah (ucapannya). Bentar lagi, mungkin Pak Moeldoko akan muncul kalau isu kudeta sudah gak menghantui dia, untuk mengetahui maksud pak presiden begini ‘hanya ada satu yang boleh berkomentar, Mahfud MD gak boleh berkomentar, Pramono Anung gak boleh berkomentar, kalau berkomentar saya kudeta,” sindirnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler