Indeks Demokrasi Indonesia Terpuruk di Bawah Timor Leste, Fadli Zon: Demokrasi Kita ‘Demokrasi Cacat’

HM
11 Februari 2021, 21:18 WIB
Anggota DPR sekaligus Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon. / Instagram @fadlizon/

PR DEPOK - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon mengungkap indeks demokrasi Indonesia dalam 14 tahun terakhir mendapatkan skor yang terburuk.

Disampaikan Fadli Zon dalam video di kanal YouTube miliknya, ia mengatakan dengan skor terburuk ini menandakan demokrasi Indonesia sedang terpuruk.

Indeks demokrasi Indonesia saat ini dikatakannya bahkan terus menerus berada dibawah negara yang pernah menjadi bagian dari Indonesia, yakni Timor Leste.

Baca Juga: HNW Usul Pemerintah Ubah Pasal Karet dalam UU ITE, Ferdinand: Kalian Semua Lemah Pak, Tak Mampu Adu Argumen

Kenyataan tersebut ia utarakan berdasarkan laporan sebuah indeks yang disusun oleh The Economist Intelligence Unit (EIU) sejak tahun 2006.

Indeks demokrasi yang disusun oleh EIU ini bertujuan mengukur keadaan demokrasi di 167 negara di dunia.

“Ada lima indikator yang digunakan oleh EIU untuk menentukan indeks demokrasi suatu negara, di antaranya proses pemilu dan pluralisme, fungsi dan kinerja pemerintah, partisipasi politik, budaya politik serta kebebasan sipil,” ujar Fadli Zon sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, Kamis, 11 Januari 2021.

Baca Juga: Jokowi Minta Pemerintah Daerah Tak Hanya Beri Imbauan, Tapi Bagikan Masker Gratis Serta Tingkatkan 3T

Fadli Zon menjelaskan, berdasarkan skor atas indikator-indikator tadi, EIU akan mengklasifikasikan negara-negara yang disurvei ke dalam empat kategori, yaitu demokrasi penuh, demokrasi cacat, rezim hibrida, dan rezim otoriter.

“Dari indikator-indikator tadi, Indonesia mendapatkan skor 7.92 untuk proses pemilu dan pluralisme, skor 7.50 untuk fungsi dan kinerja pemerintah, skor 6.11 untuk partisipasi politik, skor 4.38 untuk budaya politik, dan skor 5.59 untuk kebebasan sipil,” ujarnya melanjutkan.

Fadli Zon menuturkan jumlah skor yang diperoleh Indonesia tahun 2020 ternyata merupakan perolehan terendah dalam 14 tahun terakhir.

Baca Juga: Tidak Punya Kartu Keluarga Sejahtera Juga Bisa Daftar KIP Kuliah, Simak Cara Berikut

“Dengan skor yang rendah itu, kita masih dikategorikan sebagai negara dengan demokrasi cacat,” kata Fadli Zon.

Secara global, EIU mencatat sepanjang pandemi Covid-19 berlangsung, indeks demokrasi dunia memang turun dan mengalami penurunan yang tidak terlalu jauh.

“Namun, turunnya skor Indonesia ke angka paling rendah sepanjang sejarah tentunya bukanlah sesuatu yang pantas dimaklumi,” kata Fadli Zon melanjutkan. 

Baca Juga: Labeli Dirinya sebagai Buzzer Kebenaran, Ferdinand Hutahaean: Kita Netizen NKRI yang Cinta Pancasila!

Di tengah-tengah pandemi, turunnya indeks demokrasi bisa menjadi hal buruk.

Sebab, merujuk kepada riset yg dibuat oleh transparency international, makin lemahnya demokrasi biasanya akan berbanding lurus dengan semakin tingginya angka korupsi.

“Padahal, praktik korupsi diketahui bisa kian memperburuk dampak pandemi. Sayangnya, situasi buruk itulah yg kini sedang berlangsung di Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga: Sebut Mahfud MD Sering Buat Gaduh yang Bertentangan dengan Presiden, Rocky: Harusnya Bisikkan Dulu Ke Jokowi

Sementara itu, merujuk pada indeks persepsi korupsi (IPK) 2020 yang disusun oleh Transparency International (TI) selama setahun pandemi Indonesia dianggap mengalami kemunduran besar dalam gerakan anti korupsi.

“Dari 180 negara yang disurvei, posisi Indonesia anjlok hingga 17 peringkat dari sebelumnya berada di posisi ke-85 yaitu di tahun 2019, menjadi peringkat ke-102 tahun 2020,” ucap Fadli Zon.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler