Usai Temukan 9 Korban Meninggal Akibat Tanah Longsor di Nganjuk, Tim Gabungan Cari 10 Warga yang Masih Hilang

16 Februari 2021, 20:43 WIB
Pencarian 10 orang warga yang masih dinyatakan hilang pascalongsor di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk Jawa Timur dilakukan tim gabungan /BPBD Kabupaten Nganjuk

PR DEPOK - Tim gabungan dari sejumlah unsur hingga kini masih melakukan pencarian warga yang dinyatakan hilang akibat musibah tanah longsor yang terjadi di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Peristiwa tanah longsor yang terjadi pada pukul 18.30 WIB, Minggu, 14 Februari 2021 tersebut diketahui disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi dan telah mengakibatkan banyak warga yang terdampak.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari situs resmi BNPB, tim gabungan masih mencari 10 warga yang dinyatakan hilang karena tertimbun material longsor.

Baca Juga: Tantang Keseriusan Pemerintah Soal Revisi UU ITE, Hariz Azhar: Buktikan, Bebaskan Mereka yang Dikriminalisasi!

Berdasarkan Data Pusat Pengendali Operasi BPBD Kabupaten Nganjuk per Senin, 15 Februari 2021 pukul 20.00 WIB, terdapat sembilan warga yang dilaporkan telah ditemuan dengan kondisi meninggal dunia.

Sedangkan, total korban yang mengalami luka-luka diketahui berjumlah 16 warga dan kini sudah mendapatkan perawatan medis dari puskesmas.

Lebih lanjutnya, terdapat sebanyak 54 KK atau 275 jiwa yang terdampak musibah tanah longsor tersebut. Lalu 156 jiwa telah mengungsi ke rumah kepala desa dan kerabat dekat.

Baca Juga: Cak Nun Ancam Turunkan Presiden 'Lagi', Ruhut Sitompul: Emangnya Supir Taksi Bisa Dituruni Pinggir Jalan!

Sementara itu, kerusakan berat diketahui terjadi pada bangunan sebanyak delapan unit rumah.

Lalu, BPBD setempat juga sudah mengerahkan lima alat berat guna mendukung pencarian korban yang hilang.

Berdasarkan hasil evaluasi, tim gabungan nantinya akan memanfaatkan alat berat yang terbagi dalam tiga sektor pencarian. BPBD Kabupaten Nganjuk bersama unsur terkait juga mengoperasikan dapur umum dan pelayanan pos pengungsian.

Baca Juga: JK Mengaku Diserang Buzzer Terkait Pertanyaannya, Ferdinand Hutahaean: Mereka Bukan Nyerang, Tapi Beri Argumen

Kemudian, penanganan darurat akan memperhatikan keamanan responder, terutama para sukarelawan dan pihak berwenang melakukan pengecekan di pintu masuk wilayah terdampak.

Hal itu dilakukan salah satunya untuk menghindari dampak dari potensi longsor susulan maupun penerapan protokol kesehatan dalam penanganan darurat.

Menurut kabar yang beredar, hingga saat ini kondisi lapangan terpantau hujan dengan intensitas ringan.

Baca Juga: Ragu Pemerintah Serius Ingin Revisi UU ITE, Haris KNPI: Ini Benar atau Hanya Basa Basi?

Unsur-unsur yang diketahui terlibat dalam penanganan darurat bencana ini adalah BPBD setempat, BPBD Provinsi Jawa Timur, TNI, Polri, SAR Trenggalek, Dinas Kesehatan, PUPR dan Satpol PP Kabupaten Nganjuk, forpincam, PMI, Tagana, Sukarelawan dan juga warga masyarakat.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler