PR DEPOK - Mantan Sekretaris Menteri BUMN, Muhammad Said Didu belakangan ini begitu vokal menyampaikan pendapatnya melalui media sosial Twitter, terutama terkait isu-isu yang terjadi di Indonesia.
Salah satu yang kerap kali mendapatkan perhatian Said Didu adalah adanya fenomena buzzer di perpolitikan Indonesia.
Buzzer ini santer dibicarakan warganet setelah terdapat beberapa pihak yang dilaporkan akibat memberikan kritik terlalu keras pada pemeritah lewat media sosial.
Kata buzzer saat ini diidentikan dengan sekelompok orang yang mendukung pemerintah dan sering menyerang pihak-pihak yang bersebrangan dengan pemerintah apabila mengkritik.
Dalam akun Twitternya @msaid_didu, ia sering menyebut-nyebut buzzer lantaran dirinya merupakan salah satu pihak yang pernah diserang buzzer akibat cuitannya yang menyinggung pemerintah.
Kemudian, baru-baru ini Said Didu menyampaikan pernyataannya soal buzzer dalam sebuah wawancara di acara televisi lokal.
Dalam acara tersebut, Said Didu dengan tegas meminta agar para buzzer ini dibubarkan saja.
Menanggapi pernyataan Said Didu tersebut, mantan politisi partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mempertanyakan terkait pihak yang mengatur buzzer yang selalu disebutkan Said Didu.
Seolah geram dengan ucapan Said Didu, Ferdinand bahkan menanyakan pihak mana yang sebetulnya bisa membubarkan para buzzer.
"Bang Said Didu, selalu bicara bubarkan buzzer. Mmgnya siapa yg mengorganisir buzzer? Siapa yg bisa bubarkan buzzer?," kata Ferdinand seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun @FerdinandHaean3.
Kemudian, pertanyaan-pertanyaan itu ia lontarkan karena menurutnya Said Didu kerap kali menyampaikan pendapat yang seolah mengarah pada kepentingan Said Didu pribadi.
Baca Juga: Menpora Telah Dapat Instruksi Presiden Jokowi untuk Segera Gulirkan Liga 1 dan 2 2021
"Anda selalu bangun opini yg tampaknya menujurus pd kepentingan pribadi," ucapnya menambahkan.
Selain itu, Ferdinand mengaku sempat alami peristiwa yang serupa yakni menjadi pihak yang dilaporkan karena UU ITE.
Maka dari itu, sama-sama menjadi pihak yang dilaporkan akibat UU ITE, ia mengingatkan Said Didu agar tak memberikan argumen-argumen yang keliru, terutama terkait buzzer.
"Kita sama2 terlapor olh UU ITE, tak ush berupaya utk lari dari status dgn opini2 tak benar," ujar Ferdinand menutup pernyataannya.
***