PR DEPOK - Usai banjir terjadi di beberapa wilayah di Indonesia belakangan ini, kini DKI Jakarta dikabarkan kembali dilanda musibah banjir.
Bencana banjir di beberapa lokasi di Jakarta bahkan mengakibatkan terjadinya macet parah di beberapa jalan lalu lintas.
Kondisi banjir yang paling parah diketahui berada di wilayah Cipinang Melayu, Makassar, Jakarta Timur.
Baca Juga: Jumpai Teten Masduki, Shopee Sebut Pedagang Lokal dan UMKM Mendominasi Platform hingga 97 Persen
Menanggapi kejadian tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kemudian menjelaskan alasan terjadinya banjir yang melanda puluhan titik di Jakarta.
Dalam pernyataannya saat berada di Pos Pantau Pintu Air Manggarai, Anies memaparkan perihal kapasitas air pada sistem drainase saat turun hujan.
"Kapasitas sistem drainase Jakarta itu berkisar 50-100 milimeter. Bila terjadi hujan di atas 100 milimeter per hari maka pasti terjadi genangan," kata Anies Baswedan dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Berdasarkan data yang diambil dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Anies menuturkan bahwa hujan dengan intensitas di atas 150 milimeter cukup banyak mengguyur Ibu Kota pada Sabtu dini hari tadi.
"Di Pasar Minggu berdasarkan catatan BMKG itu curah hujan sampai 226 milimeter, di Sunter Hulu 197 milimeter, di Halim sampai 176 milimeter, di Lebak bulus 154 meter. Semua angka di atas 150 adalah kondisi ekstrem," ucapnya menjelaskan.
Dengan penjelasan tersebut, Anies mengatakan wajar apabila saat ini ditemukan banyak genangan.
Selain itu, lanjut dia, DKI Jakarta juga masih dalam status siaga menunggu air kiriman dari hulu, yakni dari Bogor dan Depok.
"Air kiriman dari hulu (Bogor) dan kawasan tengah (Depok) sekarang dalam perjalanan nih ke Jakarta. Dalam perjalanannya itu tentu berdampak pada kawasan-kawasan yang ada di sekitarnya," ujar Anies Baswedan.***