PR DEPOK – Mantan anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Mustofa Nahrawardaya turut buka suara soal banjir yang merendam DKI Jakarta.
Sebagaimana dikabarkan, banjir yang menggenangi sebagian besar wilayah DKI Jakarta tidak hanya menimbulkan kerugian secara materil, tetapi juga menelan korban jiwa.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta hingga Minggu, 21 Februari 2021, tercatat lima orang meninggal dunia akibat banjir.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pun memaparkan penjelasannya.
Menurut keterangannya, lima korban meninggal tersebut di antaranya empat masih anak-anak yang usianya di bawah 5 tahun.
Diketahui, keempat korban tersebut terseret arus banjir saat sedang bermain.
Sementara satu korban lainnya merupakan seorang warga lansia berjenis kelamin laki-laki.
Akan tetapi, di tengah bencana banjir itu, masih terdapat kelompok masyarakat yang disebut buzzer atau pendengung.
Mustofa pun merasa heran, bagaimana para pembina buzzer tersebut mengajari para buzzer tersebut.
“Saya s.d skrg enggak tahu. Bagaimana cara pembina BuzzeRp itu meramu,” tulis Mustofa seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Senin, 22 Februari 2021.
Selain itu, ia juga heran pada para buzzer tersebut yang masih mampu membagi-bagikan berbagai narasi yang cenderung aneh.
“Lalu membagi2 ratusan narasi aneh saat banjir melewati DKI,” kata Mustofa.
Ia menilai bahwa para buzzer itu mempunyai banyak kreasi bahasa dan gagasan-gagasan miring.
“Mereka punya banyak banget kreasi bahasa dan gagasan-gagasan miring,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mustofa pun bertanya-tanya kapan para buzzer tersebut sibuk berempati terhadap sesama.
“Gak pernah denger, kapan mereka sibuk berempati,” ucap Mustofa.***