Sebut Sikap Diam Prabowo Sebabkan Ia Kuasai Survei Capres, Refly: Dia Sudah Jadi Bumper Jokowi Secara Pasif

23 Februari 2021, 14:15 WIB
Refly Harun. /Instagram @reflyharun

PR DEPOK  Pakar hukum tata negara, Refly Harun, turut menanggapi hasil survei yang belum lama ini dikeluarkan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI).

Dalam hasil survei LSI tersebut, posisi tiga besar calon presiden yang paling banyak dipilih rakyat diisi oleh Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.

Prabowo Subianto memperoleh 22,6 persen suara dari responden, disusul Ganjar Pranowo dengan 10,6 persen, dan Anies Baswedan dengan perolehan sebanyak 10,2 persen.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Kapolri Listyo Sigit Dikabarkan Seret Rocky Gerung ke Penjara, Simak Fakta Sebenarnya

Selain tiga nama tersebut, nama Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) juga muncul di posisi keempat dengan perolehan 7,2 persen, disusul Sandiaga Uno dengan perolehan 6,9 persen.

Mengamati hasil survey yang masih dikuasai oleh Prabowo Subianto ini, Refly Harun menilai hal ini merupakan efek dari dua kali pemilu, yakni tahun 2014 dan 2019.

Ia menuturkan, tingkat popularitas Prabowo Subianto hanya akan dikalahkan oleh Presiden RI Joko Widodo.

Baca Juga: Pemprov Jatim Batalkan Dana Hibah Rp9 Miliar Museum SBY, Cipta Panca: Gak Masalah, Pembangunan Tetap Jalan

“Tidak heran ya, LSI top of mind-nya masih Presiden Jokowi, karena kita tahu dalam survey yang memilih itu berdasarkan demografi. Bukan hanya orang-orang perkotaan yang melek politik, yang kritis, tetapi juga mereka yang mungkin saja tidak mengenal secara baik tokoh-tokoh yang ada,” ujar Refly Harun, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube miliknya.

Dengan demikian, bisa jadi nama-nama seperti Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, dan lainnya, belum sampai ke kelompok masyarakat tersebut yang tidak terlalu melek politik.

Prabowo yang masih menempati nomor 1 dari sejumlah survei capres yang dilakukan ini, ujarnya, bisa jadi lantaran Ketum Partai Gerindra itu paling tidak sudah pernah penetrasi ke daerah-daerah terpencil di Indonesia ketika kampanye Pilpres 2014 dan 2019.

Baca Juga: Wagub DKI Klaim Adanya Penurunan Signifikan Soal Data Banjir Besar Jakarta Sejak Tahun 2002

Di sisi lain, ia menduga masih kuatnya posisi Prabowo sebagai capres potensial ini kemungkinan dikarenakan sikap diam pria yang kini menjabat Menteri Pertahanan tersebut terhadap sejumlah insiden yang terjadi.

“Kenapa? Mungkin dia berpikir tidak ada juga disinsentif dia diam soal kematian Laskar FPI, diam tentang pembubaran FPI misalnya, diam dengan masalah-masalah utang luar negeri dan lain sebagainya,” paparnya.

Menurutnya, sikap diam Prabowo ini bisa diartikan bahwa dirinya secara tidak aktif  telah menjadi bumper dari Presiden Jokowi, sebagaimana menteri-menteri lainnya yang bersedia menjadi bumper sang presiden.

Baca Juga: Ahok Tertinggi ke-4 di Survei LSI, Andi Arief: Jawaban Pilkada 2022 Ditiadakan, Jokowi Siapkan Karpet Merah

“Prabowo Subianto juga tidak mengkritik dari dalam, jadi cenderung stay passive. Ternyata, stay passive ini lebih baik dianggap dibandingkan dengan mereka-mereka yang menjadi pusat kontroversi,” tutur Refly.

Sikap yang sering menuai kontroversi inilah yang menurutnya juga menyebabkan posisi Anies Baswedan naik turun dalam urutan calon presiden menurut lembaga survei.

Terkadang, Anies bisa menempati nomor 2 tertinggi, kadang nomor 3, bahkan juga sempat menempati posisi keempat dan kelima.

Baca Juga: Pihak yang Serang Anies Soal Banjir DKI Disebut Brutal, Musni Umar: Mereka Membabi Buta Tanpa Data

Menurut Refly, hal itu karena sikap Anies yang kerap menuai pro dan kontra di tengah masyarakat.

Sementara Prabowo, lanjutnya, sejauh ini masih terus memuncaki posisi sebagai capres paling dipilih rakyat, meskipun sempat satu kali tergeser oleh Ganjar Pranowo.

“Selebihnya, Prabowo Subianto masih menempati peringkat pertama. Jadi, bisa jadi karena pertama orang belum  begitu kenal secara langsung, secara luas seperti halnya (kepada) Prabowo dan Jokowi, terhadap calon-calon lainnya, maka Ganjar Pranowo Anies Baswedan, Sandiaga Salahudin Uno, (dan lainnya) belum bisa menggeser tahta Prabowo,” tuturnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: YouTube Refly Harun

Tags

Terkini

Terpopuler