Sindir Menlu yang Desak Myanmar Bebaskan Tahanan Politik, Achmad Annama: Mampir DPR, Ada Tukang Cermin!

3 Maret 2021, 19:42 WIB
Achmad Annama (kanan). /Instagram @achmadannama

PR DEPOK  Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi belum lama ini turut mendesak agar Myanmar membebaskan para tahanan politik negara tersebut dan mulai membuka dialog dan komunikasi.

Dalam Jumpa Pers Menteri Luar Negeri ASEAN pada Selasa, 2 Maret 2021, Menlu Retno menekankan prioritas Indonesia dalam isu Myanmar, yakni terkait dengan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Myanmar.

Indonesia menyerukan agar aparat keamanan tidak menggunakan kekerasan dan menahan diri guna menghindari lebih banyak korban jatuh serta mencegah situasi tidak semakin memburuk,” demikian cuitan yang diunggah di akun Twitter @Kemlu_RI.

Baca Juga: AHY Dinilai Masih Grogi Meski Didukung Pendiri PD, Ferry Koto: Gerilya ke DPD-DPC, Apa Tidak Paradoks Mas?

Desakan dari Pemerintah Indonesia ini mendapat sindiran dari politisi Partai Golkar, Achmad Annama, yang menyarankan Menlu Retno untuk mampir ke Gedung DPR.

Mampir ke DPR... Di Depan Gerbang Utama... Ada Tukang Cermin!” tulis Achmad dalam cuitan yang diunggah di akun Twitter pribadinya @AchmadAnnama pada Rabu, 3 Maret 2021, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Cuitan Achmad ini lantas dibanjiri komentar dari warganet yang mengartikan ucapannya sebagai sindiran kepada pemerintah Indonesia untuk berkaca pada kejadian yang terjadi di negara sendiri.

Baca Juga: Segera Ditutup Tanggal 12 Maret 2021, Berikut Cara Registrasi Akun LTMPT

Banyak warganet yang mengungkit peristiwa ditahannya mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, karena menjadi tersangka dalam kasus pelanggaran protokol kesehatan.

Tak hanya kasus prokes, HRS juga dijerat dengan Pasal penghasutan lantaran diduga menghasut para tamu undangan untuk datang ke acara pernikahan putrinya yang digelar di Petamburan, pada 14 November 2020 lalu.

Masyarakat Indonesia mendesak myanmar untuk membebaskan HRS, PENGURUS FPI dan pengkritik negara yang ditahan tanpa alasan yang jelas dan masuk akal, semoga rezim Myanmar mendengarkan aspirasi rakyat Indonesia,” sindir akun @bas***.

Baca Juga: 8.300 Perusahaan Pesan Vaksin Gotong Royong, Keluarkan Biaya hingga 1 Juta bagi Tiap Karyawan

Urusan dalam negri dulu di perbaiki baru urusan negri orang lain, di Indonesia taon 2019 juga ada yg mati saat unjuk rasa kecurangan pilpres kenapa tak di usut dulu,” ujar akun @ibr***.

Suruh berkaca dulu baru komentari negara lain,” cuit akun @fau***.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler