PR DEPOK - Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengeluarkan pernyataan sikap resmi menanggapi situasi keamanan dalam aksi unjuk rasa antikudeta di Myanmar pada Minggu, 28 Februari.
Pertama, Indonesia mengucapkan duka cita dan bela sungkawa yang mendalam kepada korban dan keluarga warga Myanmar.
Indonesia juga turut prihatin dengan meningkatnya kekerasan di Myanmar yang telah menyebabkan korban jiwa dan luka-luka.
Baca Juga: Jadwal dan Sinopsis Singkat Film di Bioskop Trans TV Pekan Ini, 1 sampai 6 Maret 2021
Untuk itu, negara Indonesia menyerukan agar aparat tidak menggunakan kekerasan lagi untuk mencegah timbulnya korban yang lebih banyak.
“Indonesia menyerukan agar aparat keamanan tidak menggunakan kekerasan dan menahan diri guna menghindari lebih banyak korban jatuh serta mencegah situasi tidak semakin memburuk,” tulis Kemenlu dalam pernyataan resminya, dikutip Pikiranrakyat-depok.com.
Pernyataan Menlu ini pun kemudian ditanggapi oleh Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule.
Baca Juga: Sinopsis Sicario, Aksi Anggota FBI Menangkap Bos Kartel Narkoba di Perbatasan AS-Meksiko
Iwan Sumule lantas melontarkan sindiran dengan mengatakan Menlu Indonesia tampaknya tinggal di Alaska atau mungkin cermin di Gedung Kemenlu retak sehingga Menlu tak bisa berkaca diri.