Alasannya menurut Iwan, kekerasan aparat yang saat ini terjadi di Myanmar serupa dengan situasi di Indonesia ketika masyarakat Indonesia juga sedang unjuk rasa.
Tanggapan tersebut disampaikan Iwan Sumule melalui akun Twitter pribadinya @KetumProDEM pada Minggu, 28 Februari 2021.
“Jangan² Menlu Indonesia tinggalnya di kota Utqiagvik-Alaska atau mungkin cermin di toilet gedung Kemenlu retak seribu, karena bisa²nya minta Myanmar tak gunakan kekerasan hadapi pendemo. Bagaimana tidak, Indonesia sendiri kerap gunakan kekerasan hadapi pendemo. Iya gak sih?” ujarnya.
Diketahui, Myanmar dilanda kekacauan ketika tentara merebut kekuasaan dan menahan pemimpin pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi dan sebagian besar para pemimpin partainya.
Pihak militer menuduh adanya kecurangan dalam pemilihan November yang dimenangkan partai Suu Kyi secara telak.
Namun, partai Suu Kyi dan pendukungnya mengatakan hasil pemungutan suara November harus dihormati.
Kudeta yang menghentikan kemajuan Myanmar menuju demokrasi setelah hampir 50 tahun menerapkan konsep pemerintahan militer, telah membawa ratusan ribu pengunjuk rasa ke jalan-jalan dan menuai kecaman dari negara-negara barat hingga beberapa dari mereka menjatuhkan sanksi terbatas.***