Soal Laporan Kerumunan Jokowi di NTT Ditolak, Iwan Sumule Pesimis Hukum di Negara Otoritarian Bisa Ditegakkan

- 28 Februari 2021, 16:18 WIB
Ketum ProDEM Iwan Sumule.
Ketum ProDEM Iwan Sumule. //Twitter/@KetumProDEM.

PR DEPOK – Ketum ProDEM, Iwan Sumule kembali mengomentari peristiwa kerumunan yang melibatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebelumnya, publik sempat dihebohkan dengan video kerumunan yang disebabkan oleh kedatangan Jokowi ke Maumere, NTT.

Dalam video yang viral di media sosial itu, terlihat Jokowi menyempatkan diri untuk menghentikan mobil dan menyapa para warga setempat yang berkerumun.

Baca Juga: Sebut Nurdin Abdullah Nyasar di PDIP, Rocky Gerung: Khianati Rakyat Buat Balikin Uang Tiket Gubernur

Kerumunan pun semakin tak terbendung karena banyak warga yang berlarian ke arah mobil Presiden. Hal itu terjadi karena warga ingin berinteraksi dengan Jokowi dari jarak yang lebih dekat.

Video tersebut lantas menuai kontroversi lantaran tak sedikit pihak yang menganggap bahwa orang nomor satu di RI itu telah melanggar protokol kesehatan.

Alasannya yakni karena Jokowi dianggap menimbulkan kerumunan di tengah situasi pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia.

Iwan Sumule melalui akun Twitter pribadinya @KetumProDEM, mempertanyakan bagaimana hukum dapat ditegakkan dalam suatu negara otokrasi dan otoritarian.

Baca Juga: Heran Kerumunan Jokowi di NTT Masih Diributkan, Sohibul Iman: Ayo Siuman Semua, Jangan Mimpi Macam-macam! 

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @KetumProDEM


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x