Moeldoko Ditetapkan Jadi Musuh Bersama, Ossy Dermawan: Sudah Teridentifikasi, Akan Kami Lawan dengan...

8 Maret 2021, 11:17 WIB
Politisi Partai Demokrat, Ossy Dermawan /Twitter @OssyDermawan.

PR DEPOK - Kepala Bakomstra Partai Demokrat, Ossy Dermawan, menyinggung soal musuh partai tempatnya bernaung yang harus dilawan.

Dalam cuitan yang diunggah di akun Twitter pribadinya @OssyDermawan pada Senin, 8 Maret 2021, Ossy mengatakan bahwa musuh tersebut sudah teridentifikasi.

"Musuh sudah teridentifikasi," tulis Ossy dalam cuitannya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

 

Baca Juga: Mahfud MD Ungkap Penyelesaian untuk Kisruh KLB Demokrat: Ketum yang Sah hingga Saat Ini Adalah AHY

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa pihaknya akan melawan musuh tersebut dengan cara menghormati konstitusi dan pranata hukum.

"Akan kami lawan dgn menghormati konstitusi dan pranata hukum demi #SelamatkanDemokrasi," ujar mengakhiri.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah menyatakan bahwa Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai musuh bersama.

Pernyataan tersebut disampaikan AHY saat dirinya menggelar rapat pimpinan bersama dengan para ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat dari 34 provinsi, yang digelar di Jakarta Pusat pada Minggu, 7 Maret 2021.

Baca Juga: Tidak Semua Lansia Bisa Vaksinasi Covid-19, Simak Syarat Berikut

"Yang jelas kita punya musuh bersama hari ini, aktor eksternal, yaitu KSP Moeldoko yang bersekongkol dengan segelintir kader. Banyak juga dari mereka yang sudah dipecat secara tidak hormat," kata AHY dalam keterangannya.

Penetapan Moeldoko sebagai musuh bersama ini dipicu oleh tindakan Kepala Staf Presiden (KSP) yang masih aktif menjabat di kabinet Jokowi itu yang mencoba mengambil alih Partai Demokrat.

Baca Juga: Hari Ini, AHY Bersama 34 Ketua DPD Laporkan Semua Peserta KLB Demokrat ke Kemenkumham dan KPU

Diberitakan sebelumnya, Moeldoko bersama dengan sejumlah kader dan mantan kader Partai Demokrat telah menyelenggarakan KLB di Deli Serdang pada 5 Maret 2021 lalu.

Hasil dari KLB ini menetapkan pejabat aktif pemerintah itu sebagai Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan posisi AHY. 

Merasa tidak terima dengan KLB yang disebut-sebut ilegal dan bodong itu, AHY lantas menggelar konferensi pers di hari yang sama. Ia menegaskan bahwa KLB yang digelar di Deli Serdang tidak sah.

Baca Juga: Demokrat Versi Moeldoko Didaftarkan ke Kemenkum Ham Hari Ini, Ferdinand: Perang Sesungguhnya Akan Dimulai!

Baca Juga: Ruhut Sitompul Bela Moeldoko, Syahrial Nasution: Gak Aneh, Dulu Akbar Tanjung dan SBY Juga Dijilat dan Dipuji

Menurutnya, KLB tersebut tidak memenuhi syarat yang tercantum dalam AD/ART Partai Demokrat.

“Setidaknya untuk bisa diselenggarakan KLB berdasarkan AD/ART Demokrat adalah disetujui, didukung, dihadiri 2/3 dari jumlah DPD, dan 1/2 dari jumlah DPC. Dan harus sepersetujuan dari Ketua Majelis Tinggi Partai. Ketiga pasal atau klausul tersebut tidak dipenuhi oleh para peserta KLB ilegal tersebut,” tutur AHY dalam konferensi pers yang ditayangkan di kanal Youtube Agus Yudhoyono.***

Editor: Annisa.Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler