PR DEPOK - Politikus senior, Amien Rais menanggapi terkait kekisruhan yang selama ini terjadi di tanah air.
Menurutnya, di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini bangsa Indonesia terpecah belah.
Amien mengatakan, sepertinya memang ada anak bangsa yang dimanjakan, dan ada pula anak bangsa lain yang disudutkan.
Baca Juga: Razman Nasution Disebut Manusia Multi Partai, Rifai Darus: Gile! Ternyata Ini Ciri Perusak Demokrasi
Hal ini diungkapkan Amien Rais melalui video di kanal Youtubenya, pada Sabtu, 13 Maret 2021.
"saya melihat pada zaman pak Jokowi ini bangsa kita seperti terbelah, jadi saya tidak tahu ada kesengajaan atau tidak tapi sepertinya memang ada anak bangsa yang dimanjakan, tapi ada anak bangsa lain yang hampir sama jumlahnya itu seperti disudutkan," ujar Amien Rais.
Lanjut Amien mengatakan, anak bangsa ini dibiarkan dalam ketidaktentuan dan melarat.
"seperti dibiarkan hidup di dalam ketidaktentuan, mereka semakin melarat barangkali,” ujar Amien Rais.
Lalu, ia juga menyampaikan di era kepemimpinan Presiden Jokowi, nasib rakyat Papua pun tidak menentu.
Selain itu, Amien juga menduga seperti dibuat adanya skenario agar Presiden Jokowi dapat memegang semua lembaga tinggi negara, terutama DPR, MPR dan DPD.
Ia juga menyinggung terkait polemik kudeta Partai Demokrat. Amien meminta Presiden Jokowi untuk bersikap terkait keterlibatan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko soal kisruh di Partai Demokrat.
Baca Juga: Terkait Temuan Kasus Pembekuan Darah Pasca Vaksinasi, Kemenkes Tunda Distribusi Vaksin AstraZeneca
Tak hanya itu, Amien Rais juga meminta kepada Presiden Jokowi agar jabatan Moeldoko sebagai KSP untuk segera dicopot.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid mencuit di akun Twitter pribadinya @muannas_alaidid, pada Minggu, 14 Maret 2021.
Menurutnya, Amien Rais telah mengambil alih tugas Komnas HAM lalu menyimpulkan sendiri hasil investigasi kematian laskar FPI.
"Dulu pak amin yg dikotomikan ada partai setan & partai allah, kemarin ambil alih tugas komnas ham simpulkan sendiri hasil investigasi kematian laskar FPI tanpa bukti tuduh sbg pelanggaran ham berat," kata Muannas, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Ia pun mempertanyakan apakah hal tersebut tidak dinamakan memecah belah.
"Ini namanya manasin keluarga, adu domba, apa itu gak memecah belah?," ujar Muannas Alaidid.***