PR DEPOK - Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan Covid-19, Syamsul Arifin menyarankan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 diawali dengan pemeriksaan Covid-19 menggunakan tes cepat antigen.
“Kita tidak bisa memastikan apakah di saat itu orang yang divaksin bebas Covid-19 atau tidak," kata Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan Covid-19, Syamsul Arifin dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.
Sejauh ini vaksin Covid-19 diberikan berdasarkan kejujuran seorang dalam memberikan informasi kesehatannya kepada petugas skrining, terlebih bagi kondisi yang masuk kategori kontra indikasi mutlak misalnya penyakit autoimun.
Penerima vaksin Covid-19 yang sedang terpapar tidak akan merasakan efek samping apapun atas suntikan ini.
Bila seseorang yang terkonfirmasi Covid-19 lolos skrining, maka vaksinasi dinilai membiarkan penyebaran virus corona di lokasi vaksinasi.
Apalagi, jika para pertugas tidak menerapkan protokol kesehatan seperti pemakaian alat pelindung diri (APD) lengkap yang baik dan benar.
Padahal, pemerintah sedang berusaha mencapai target kekebalan kelompok dalam waktu 2,6 tahun.