Meski Kasus Covid-19 di Indonesia Turun, Presiden Jokowi Ingatkan Para Bupati Jangan Lengah

26 Maret 2021, 14:52 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Tangkapan Layar Youtube/Sekretariat Presiden

PR DEPOK - Dalam Musyawarah Nasional V Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Tahun 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para bupati agar tidak lengah meski kasus harian Covid-19 terus menurun.

"Saya titip penanganan pandemi Covid-19, sekali lagi jangan lengah sedikit pun," kata Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Jumat 26 Maret 2021 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Presiden Jokowi lebih lanjut menegaskan bahwa penanganan Covid-19 di wilayah yang masih tercatat zona merah harus terus ditekan.

Baca Juga: Buka Munas V APKASI 2021, Presiden Jokowi Ingatkan Bupati se-Indonesia agar Anggaran Jangan Diecer

"Saya cek kabupaten dan kota dan provinsi selalu saya cek kasus harian, turun, turun, yang sembuh makin banyak tapi tetap lakukan test, tracing, dan treatment, tes, lacak kemudian diisolasi, dirawat, jangan sampai lepas dari ini terutama yang masih zona merah, zona oranye/jingga, harus ditekan terus agar masuk zona hijau," tutur Presiden Jokowi.

Meskipun Covid-19 di Indonesia menurun, Presiden Jokowi menegaskan bahwa tugas pemerintah pusat dan daerah dalam penanganan pandemi Covid-19 belum berakhir karena risiko penyebaran Covid-19 masih ada dan juga aktivitas ekonomi yang terus digerakkan.

"Saya setiap pagi selalu dapat 'briefing' angka seperti ini. Di Eropa, di India yang sudah turun tahu-tahu melompat sampai 3-4 kali lipat Covid-nya. Kita alhamdulillah di Januari pernah di angka 13 ribu, 14 ribu bahkan 15 ribu kasus harian, sekarang kita sudah turun dan berada di angka 5-6 ribu dan akan terus kita turunkan," ujar Presiden Jokowi.

Baca Juga: HNW Sebut 'Kasus HRS Tidak Perlu Diproses Lagi' Perlu jadi Perhatian,, Ferdinand: Tidak Boleh Dituntut 2 Kali

Menurut Jokowi, berdasarkan data Satgas Covid-19 per 25 Maret 2021, penambahan kasus positif Covid-19 adalah 6.107 orang dengan total kasus aktif adalah 125.279 orang, sedangkan pasien yang sembuh adalah 1.317.199 orang, namun yang meninggal karena Covid-19 sudah mencapai 40.081 jiwa.

"Coba lihat India 59 ribu kasus harian, Brazil 90.500 kasus harian, Amerika Serikat 66 ribu, ini harus menjadi kehati-hatian kita semua jangan merasa sudah 5.000 langsung kewaspadaan kita, dan kita lengah, hati-hati," ucap Presiden menegaskan.

Tidak hanya itu, menurut Presiden Jokowi, harus lebih waspada akan virus SARS-CoV-2.

"Barang ini tidak kelihatan, di mana juga kita tidak tahu, lewatnya apa kita tidak tahu media penularannya juga kita tidak tahu, sebab itu satu-satunya jalan tetap waspada dan jangan lengah," katanya.

Baca Juga: Pakar Minta Wacana Presiden 3 Periode Tak Ditanggapi Serius oleh Pemangku Kepentingan: Hanya Menyita Waktu

Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa penanganan Covid-19 bukan hanya mengurus soal kesehatan, tapi juga terkait dengan pertumbuhan ekonomi kota, kabupaten, provinsi hingga ekonomi nasional.

"Tidak mudah. begitu dilonggarkan di satu sektor, kita intip Covid-nya naik tidak? Begitu naik, setop, para bupati juga harus seperti itu. Lihat dibuka sekolah tatap muka terbatas, dicek betul ada kasus harian naik atau tidak? Begitu naik, hati-hati harus ada kebijakan yang cepat, begitu juga kalau buka pasar, kalau Covid-nya kok naik 2 kali langsung setop, kalau tidak, Covid tidak dapat karena naik terus, ekonomi juga tidak dapat turun terus," ujar Jokowi menjelaskan.

Pada Musyawarah Nasional V APKASI Tahun 2021 ini dihadiri oleh Ketua APKASI Abdullah Azwar Annas, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Sekretaris Negara Pratikno serta jajaran pengurus APKASI yang hadir di istana maupun melalui konferensi video.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler