PR DEPOK - Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution, mengusulkan agar Fahri Hamzah menggantikan posisi Moeldoko sebagai Kepala Staf Presiden (KSP).
Dalam cuitan yang diunggah di akun Twitter pribadinya @syahrial_nst, Syahrial Nasution mengatakan bahwa Fahri Hamzah adalah tokoh muda kritis yang memiliki pergerakan luwes.
Oleh karena itu, menurutnya Fahri Hamzah sangat cocok untuk menggantikan KSP Moeldoko di istana.
"Mengamati pergerakan bro @Fahrihamzah sbg tokoh muda kritis tp luwes, layak utk mengganti KSP Moeldoko," ujarnya dalam cuitan pada Minggu, 28 Maret 2021, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Tak hanya itu, Syahrial Nasution menilai bahwa Fahri Hamzah bisa menjadi jembatan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu, katanya melanjutkan, juga diidolakan oleh putra dan menantu Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution.
"Menjadi jembatan yg kokoh bagi Presiden @jokowi baik ke kanan, tengah maupun kiri. Apalagi Gibran terang2an menempatkannya sbg role model. Begitu juga dg Boby Nasution. Cocok?" tutur Syahrial Nasution mengakhiri.
Diberitakan sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka secara terang-terangan mengakui bahwa Fahri Hamzah adalah role model atau tokoh yang ia contoh.
Dalam pertemuannya dengan mantan Wakil Ketua DPR RI itu, Gibran Rakabuming Raka menilai Fahri Hamzah sebagai sosok yang kritis dan memberinya masukan yang baik.
"Pak Fahri memang kritis, beliau kasih masukan yang baik. Biar bagaimanapun, beliau saya anggap sebagai role model," ujar putra pertama Jokowi itu.
Di sisi lain, Fahri Hamzah mengungkap pertemuannya dengan Wali Kota Solo itu dimaksudkan untuk membicarakan soal masa depan serta pengelolaan kota.
"Kami tadi berdiskusi tentang masa depan, tentang pengelolaan kota yang kita di Partai Gelora juga menawarkan konsep yang kami gunakan, dalam tagline kami berkolaborasi tentunya dengan beliau," tuturnya.
Disampaikan olehnya, Gibran Rakabuming Raka juga mengungkapkan rencana dan mimpinya untuk membangun kota Solo ke depannya.
"Saya juga menitipkan pesan, berharap dari Kota Solo lahir pesan rekonsiliatif. Dinamika bangsa perlu contoh sesungguhnya agar rakyat bersatu," ujar Fahri Hamzah.***