Benny Harman Kecam Pemberian Cap Radikal: Pakai Isu Radikalisme untuk Matikan Lawan Politik adalah Hate Crime

31 Maret 2021, 07:59 WIB
Politisi Partai Demokrat, Benny Harman. /Twitter/@BennyHarmanID.

PR DEPOK – Politisi Partai Demokrat, Benny K. Harman melontarkan pernyataan tegas terkait isu radikalisme yang belakangan ini kembali ramai.

Diketahui bersama, isu radikalisme ini kembali menjadi ramai diperbincangkan usai peristiwa bom bunuh diri di Sulawesi Selatan, tepatnya di depan Gereja Katedral Makassar.

Terkait isu radikalisme, Benny Harman pun melontarkan pendapatnya melalui akun Twitter pribadinya @BennyHarmanID pada Senin, 29 Maret 2021 silam.

Baca Juga: Bandara Kertajati Dijadikan Bengkel Pesawat, Gde Siriana: Kira-kira Ibu Kota Baru Bisa Jadi Apa Ya?

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, Benny Harman meminta semua pihak untuk tidak sembarang menuduh dan memberi cap ‘radikal’ pada sesama warga.

Terlebih lagi jika pemberian cap tersebut ditujukan pada kelompok atau golongan tertentu yang memiliki perbedaan pandangan politik dengan penguasa.

Janganlah menuduh dan memberi cap radikal kepada sesama warga, kelompok, dan golongan tertentu hanya karena mereka berbeda sikap dan pandangan politik dgn penguasa,” kata dia tegas.

Lebih lanjut, Benny Harman mengatakan bahwa menggunakan isu radikalisme untuk ‘mematikan’ lawan politik adalah hate crime.

Baca Juga: Gunakan Darah Manusia Asli, Nike Gugat Perusahaan Pembuat Model 'Satan Shoes'

Menggunakan isu radikalisme utk mematikan lawan politik adalah hate crime,” kata anggota DPR itu tegas.

Diberitakan sebelumnya, korban akibat ledakan bom yang terjadi pada Minggu, 28 Maret 2021 sekitar pukul 10.30 WITA tersebut berjumlah 14 orang.

Berdasarkan laporan awal yang diterima Polri, jumlah pelaku ledakan bom di Gereja Katedral Makassar tersebut berjumlah dua orang.

Baca Juga: Akui Siap Maju Jadi Calon Presiden di Pilpres 2024, Ridwan Kamil: Kalau Jalannya Terbuka Saya Bismillah

Untuk diketahui, aksi pelaku bom bunuh diri bertepatan dengan keluarnya para jemaah Gereja Katedral Makassar yang baru selesai melaksanakan ibadah misa.

Saat itu, jumlah jemaah Gereja Katedral Makassar tidak banyak lantaran mengikuti protokol kesehatan yang hanya memperbolehkan separuh kapasitas Gereja terisi.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @BennyHarmanID

Tags

Terkini

Terpopuler