PR DEPOK – Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau biasa disapa Gus Umar memberikan tanggapannya terkait polemik Partai Demokrat.
Seperti diberitakan, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly mengumumkan keputusan atas pengajuan SK Kepengurusan Partai Demokrat kubu Deli Serdang.
Keputusan tersebut dikeluarkan bersama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.
Berdasarkan pertimbangan, pengesahan kepengurusan Konferensi Luar Biasa (KLB) Deli Serdang resmi ditolak dengan alasan kurangnya kelengkapan administratif.
Selain itu, kekurangan lainnya terkait dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang dinilai bertentangan dengan UU Partai Politik.
Menurut Gus Umar, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko telah menimbulkan kegaduhan.
Dengan kegaduhan tersebut, Gus Umar menilai bahwa Moeldoko juga telah menyeret nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke dalam polemik Partai Demokrat.
“Moeldoko sdh bikin gaduh dan akhirnya menyeret pak Jokowi msk dlm lingkaran konflik PD,” kata Gus Umar sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter pribadinya @UmarAlChelsea75.
Oleh sebab itu, Gus Umar menyarankan Presiden Jokowi untuk segera memecat Moeldoko dari jabatannya sebagai KSP.
Lebih jauh, Gus Umar lantas menganjurkan Jokowi untuk menggantikan Moeldoko dengan politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah.
Apabila bukan Fahri Hamzah, lanjut Gus Umar, Presiden Jokowi juga bisa mengganti Moeldoko dengan seorang tokoh nasional yang berintegritas.
“Sdh saatnya pak @jokowi memecat Moeldoko dan ganti dgn @Fahrihamzah atau tokoh yg berintegritas. Setuju friend?” ucap Gus Umar mengakhiri cuitannya.
***