Henry Subiakto: Ironisnya, Teroris dan Kaum Pembenci Demokrasi Justru Berkembang di Negara yang Bebas

2 April 2021, 10:18 WIB
Staf Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Henry Subiakto. /Twitter/@henrysubiakto.

PR DEPOK – Staf Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Henry Subiakto mengemukakan pendapatnya terkait aksi terorisme yang belakangan terjadi.

Usai peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar beberapa waktu lalu, diketahui terjadi aksi teror di Markas Besar (Mabes) Polri, Jakarta Selatan.

Diketahui, pelaku teror dengan pakaian serba hitam melakukan penyerangan ke dalam kawasan Mabes Polri pada Rabu, 31 Maret 2021 sekitar pukul 16.30 WIB.

Baca Juga: Said Didu Heran Hasil Survei Tunjukkan 70 Persen Percaya Indonesia Maju Dipimpin Jokowi: Maju Apanya?

Pelaku teror tersebut juga sempat menodongkan senjata api kepada aparat polisi yang sedang bertugas. Karena tindakan tersebut dinilai sangat mengancam keselamatan aparat, pelaku teror berjenis kelamin perempuan itu pun dilumpuhkan dengan timah panas oleh petugas.

Henry Subiakto melalui akun Twitter pribadinya @henrysubiakto menilai bahwa kelompok teroris dan pembenci demokrasi justru berkembang di negara yang bebas, dan hal itu menurutnya sangat ironis.

Teroris & kaum pembenci demokrasi itu ironisnya justru berkembang di negara yg bebas,” kata Henry Subiakto seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Jumat, 2 April 2021.

Menurut penuturannya, hal itu bisa terjadi lantaran sistem demokrasi yang sarat akan kebebasan memungkinkan kelompok tersebut untuk menyebarkan ideologinya.

Baca Juga: Libatkan Anaknya dalam Proyek, KPK Sebut Kasus Aa Umbara Terjadi karena Konflik Kepentingan

“Krn sistem demokrasi memungkinkan digunakannya kebebasan utk nyebarkan ideologi mrk,” ucapnya menambahkan.

Lebih jauh, Guru Besar FISIP Universitas Airlangga (Unair) itu juga mengungkapkan, apabila kelompok teroris tersebut ditindak maka aktivis HAM akan cenderung ‘melindunginya’.

Saat ditindak, aktivis liberal & HAM cenderung ‘melindunginya’,” ujar Henry Subiakto secara tegas.

Oleh sebab itu, pria yang juga merupakan mantan aktivis itu mengungkapkan bahwa hal tersebut menjadi hambatan dalam menghadapi isu terorisme.

Baca Juga: Bela Habib Rizieq yang Disebut Klaim Dirinya sebagai 'Imam Besar', Musni Umar: Umatlah yang Beri Gelar Itu!

Itulah problema menghadapi radikalisme,” katanya mengakhiri cuitan.

***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @henrysubiakto

Tags

Terkini

Terpopuler