Klaim Alasan Yahya Waloni Doakan Quraish Shihab Keliru, Gus Nadir: Doa Aja Dasarnya Hoaks, Diketawain Malaikat

6 April 2021, 20:59 WIB
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir. /Instagram @nadirsyahhosen_official

PR DEPOK - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Nadirsyah Horsen atau biasa dipanggil Gus Nadir, turut mengomentari pernyataan Yahya Waloni yang mendoakan Quraish Shihab agar cepat wafat.

Dalam cuitan yang diunggah di akun Twitter pribadinya @na_dirs pada Selasa, 6 April 2021, ia mengatakan bahwa Yahya Waloni keliru jika menyebut ulama Indonesia, Quraish Shihab, sempat menjadi saksi ahli yang mendukung Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok dalam persidangannya.

"Kalau dasar mendoakan Bib Prof MQS cepat mati itu karena Yahya Waloni bilang beliau jadi saksi ahli mendukung Ahok di persidangan, itu jelas keliru," ujarnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Baca Juga: Kritik Pedas Anies Soal Proyek Tugu Sepeda, Ferdinand: tak Bermanfaat dan Tidak Punya Landasan Filosofis!

Menurut Gus Nadir, ayah dari presenter kenamaan Najwa Shihab itu tidak pernah menjadi saksi ahli dalam kasus yang menjerat Ahok.

"Bib Prof M Quraish Shihab (MQS) tdk pernah jadi saksi ahli buat Ahok," tutur Gus Nadir menambahkan.

Tokoh NU itu lantas menilai bahwa Yahya Waloni telah keliru dan menyebut bahwa pernyataannya soal Quraish Shihab pernah menjadi saksi ahli sidang Ahok adalah hoaks.

Baca Juga: Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 17 Dibuka Kembali? Simak Bocorannya Berikut Ini

"Mau doa aja kok dasarnya hoaks. Diketawain malaikat," katanya di akhir cuitan tersebut.

Diberitakan sebelumnya, pendakwah Yahya Waloni sempat melontarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa dirinya mengharapkan agar ulama Quraish Shihab segera wafat.

Harapan ini terekam dalam video yang baru-baru ini kembali beredar luas di media sosial, yang diduga direkam sekitar dua tahun lalu.

Yahya Waloni sendiri adalah pendakwah asal Manado yang lahir dan dibesarkan di lingkungan keluarga beragama kristen, dengan nama Yahya Yopi Waloni.

Baca Juga: Said Aqil Minta Dosen tak Perlu Banyak Ajarkan Aqidah, Shamsi Ali: Logika Apakah yang Dipakai?

Ia pun awalnya merupakan seorang tokoh intelektual di kalangan non-muslim, serta pernah terdaftar sebagai pendeta di Badan Pengelola Amsinode GKI Tanah Papua, wilayah VI Sorong-Kaimana.

Yahya Waloni diketahui memeluk islam pada Oktober 2006, mengganti namanya menjadi Muhammad Yahya Waloni, dan mulai aktif mendalami agama tersebut.

Kemudian, Yahya Waloni lantas memutuskan untuk menjadi pendakwah dan memberi ceramah dalam acara-acara kajian.

Baca Juga: Mulai Pekan Depan, PMJ Akan Gelar Operasi Keselamatan Guna Edukasi Larangan Mudik 2021

Namun, isi ceramahnya tersebut tak jarang menuai pro dan kontra lantaran kerap dinilai frontal, dengan topik pembahasan seputar misionaris dan kristenisasi.***

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: Twitter @na_dirs

Tags

Terkini

Terpopuler