Angin Kencang Siklon Tropis Seroja Sebabkan 5.000 Rumah di Kabupaten Sumba Timur Rusak Ringan hingga Berat

7 April 2021, 20:44 WIB
Pascabencana di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, NTT, Selasa, 6 April 2021. /ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

 

PR DEPOK - Sekurangnya 5.000 unit rumah penduduk di daerah Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami rusak ringan hingga rusak berat.

Kondisi ini terjadi akibat hantaman angin kencang lantaran Siklon Tropis Seroja pada Minggu, 4 April 2021.

"Data sementara sudah 5.000 unit rumah penduduk yang rusak akibat terjangan angin kencang yang melanda daerah ini pada Minggu, 4 April 2021 dan Senin, 5 April 2021," kata Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Rabu, 7 April 2021.

Baca Juga: Main di Sinetron Adaptasi 'Butir-butir Pasir di Laut', Tyas Mirasih Perankan Dokter yang Alami Cinta Beda Usia

Menurutnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumba Timur masih melakukan pendataan terkait rumah yang rusak.

Maka, lanjutnya, jumlah tersebut masih dalam perkiraan atau bersifat sementara dan kemungkinan masih bisa bertambah.

"Rumah yang rusak bisa lebih dari 5.000 unit karena proses pendataan masih berlangsung di semua kecamatan," ujarnya.

Selain ribuan unit rumah, menurut Khristofel, kerusakan juga terjadi pada kantor-kantor pemerintah dan swasta di Sumba Timur.

Baca Juga: Semua Eksepsi HRS Ditolak Hakim, Ferdinand: Pelajaran bagi Kaum Radikal Bahwa Indonesia Masih Tegak Hukum

Begitu pun infrastruktur rusak di wilayah tersebut yakni jalan, jembatan, dan Bendungan Kambaniru yang jebol akibat terjangan banjir.

Lebih lanjut, dia mengatakan, sebanyak 22 kecamatan di Kabupaten Sumba Timur mengalami dan terdampak bencana badai Siklon Tropis Seroja. Dari jumlah itu kondisi paling parah terjadi di Kecamatan Kambera.

"Kondisi paling parah terjadi di Kecamatan Kambera. Banyak rumah penduduk rusak akibat terjangan angin kencang dan lahan pertanian tergenang air banjir," ujarnya.

Baca Juga: Sebut Jalan Keadilan HRS Masih Panjang, Refly: Langgar Prokes Awalnya Dihukum 1 Tahun, Khusus Dia Berlapis

Sementara itu, Khristofel mengungkapkan Bendungan Kambaniru jebol akibat terjangan banjir lantaran badai Siklon Tropis Seroja pada Minggu, 4 April 2021.

"Bencana alam Siklon Tropis Seroja berdampak luas di Sumba Timur yaitu mengakibatkan Bendungan Kambaniru jebol. Kondisi bendungan sudah tidak bisa lagi menampung air untuk kebutuhan irigasi karena kondisinya rusak berat," tuturnya.

Menurutnya, banjir menerjang bagian sayap dan bentangan Bendungan Kambaniru, sehingga patah menjadi bagian yang memicu luapan banjir. Kondisi ini mengenangi rumah penduduk di Kecamatan Kambera.

Selain itu, lanjut Khristofel, 1.440 hektare lahan persawahan di Kecamatan Kambera rusak, sehingga tidak bisa ditanami padi pada musim taman kedua 2021.

Baca Juga: Berikut Link Live Streaming Pertandingan Juventus vs Napoli di Liga Italia, Rabu 7 April 2021 Pukul 23.45 WIB

"Sudah dapat dipastikan para petani tidak bisa menanam padi pada musim tanam kedua karena sumber air untuk persawahan tidak ada setelah Bendungan Kambaniru jebol," ucapnya.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler