Heran Said Aqil Lebih Rajin Bicara Soal Teroris Daripada Kereta Api, Mustofa: Kok Malah Jadi Komut KAI Ya?

8 April 2021, 14:57 WIB
Mustofa Nahrawardaya. /Twitter @TofaTofa_id

PR DEPOK - Mantan anggota pemenangan nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Mustofa Nahrawardaya menyoroti kebiasaan yang kerap dilakukan Komisaris Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) KH Said Aqil Siradj.

Mustofa mengaku heran atas jabatan Said Aqil tersebut, lantaran dianggap tidak sesuai dengan pernyataannya belakangan ini yang kerap membicarakan isu terorisme.

Kemudian, Mustofa juga menilai Said Aqil lebih rajin menanggapi isu-isu terorisme daripada membahas apapun yang berkaitan dengan kereta api di Indonesia.

Baca Juga: Husein Hasni Akui Anggota FPI, Munarman: Dia Sudah Dipecat Sejak 2017, karena Ini Orang Suka 'Sok Rambo'

Rajin bahas teroris, kok malah jadi Komut KAI ya. Rada aneh rasanya,” ujar Mustofa seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter pribadinya @TofaTofa_id pada Kamis, 8 April 2021.

Cuitan Mustofa Nahrawardaya. Tangkapan layar Twitter/@TofaTofa_id.

Sebagai informasi, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu memang belakangan ini kerap membicarakan soal terorisme dan radikalisme usai terjadinya aksi teror di Makassar dan Mabes Polri.

Pernyataan Said Aqil yang menuai polemik beberapa waktu lalu adalah terkait bahaya laten yang masih mengancam Indonesia.

Baca Juga: Haris Azhar Semprot Teddy Soal Pernikahan Atta-Aurel: Gak Ada yang Salahin Jokowi, Tenang Aja Anda Aman!

Hal tersebut dia lontarkan ketika menanggapi insiden ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu, 28 Maret.

Said Aqil mengatakan bahwa bahaya laten yang dihadapi Indonesia saat ini bukan lagi paham komunisme atau Partai Komunis Indonesia (PKI), melainkan terorisme dan radikalisme.

"Mohon maaf, saya berani mengatakan bukan PKI bahaya laten kita, tapi radikalisme dan terorisme yang selalu mengancam kita ini," ungkap Said Aqil seperti dikutip dari Antara.

Selain itu, baru-baru ini Said Aqil juga bicara soal intoleran dalam beragama. Dia mengatakan bahwa sifat intoleran merupakan hal yang bertentangan dengan Islam.

Baca Juga: Heran Menkeu Mendadak Getol Promosi Ekonomi Islam, Rocky: Kayak Membujuk Domba agar Tak Takut Serigala

"Mengutuk segala bentuk kekerasan. Intoleransi saja itu bertentangan dengan Islam," ujar Said Aqil secara tegas.

Lebih lanjut, Said Aqil mengatakan bahwa umat Islam bahkan tidak dibolehkan memaksa umat lain untuk memeluk agama Islam.

"Hasyim AL Khazraj punya anak, ga mau masuk Islam. Marah ayahnya, mau dibunuh mengancam anaknya. Turun ayat La Iqra Fiddin, tidak boleh memaksa masuk Islam. Itu sejarah. Tidak boleh ada paksaan intimidasi," jelasnya.

Hal itu disampaikan pada Selasa lalu, saat dimintai pendapatnya mengenai rentetan aksi teror di Indonesia belakangan ini.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @TofaTofa_id

Tags

Terkini

Terpopuler