Heran Pengajian PT Pelni Dibatalkan karena Radikalisme, Gus Umar: Makin Aneh Saja Negeri Ini

10 April 2021, 20:45 WIB
Gus Umar. /Instagram @umarhasibuan70

PR DEPOK - Tokoh Nahdlatul Ulama, Umar Hasibuan baru-baru ini ikut menyoroti masalah pembatalan kajian Ramadhan di PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) karena dianggap radikalisme. 

Pria yang akrab dipanggil Gus Umar tersebut melalui akun Twitter pribadinya mengajukan beberapa pertanyaan yang muncul dibenaknya terkait pembatalan pengajian itu. 
 
Dia mempertanyakan alasan masih ada penceramah bila setiap pengajian di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dianggap radikal. 
 
Baca Juga: Pemkot Bandung Larang Sahur on The Road dan Ngabuburit, Buka Puasa Bisa di Area Kuliner dengan Syarat Berikut
 

"Kalau tiap pengajian di BUMN dianggap radikal lalu utk apa ada para penceramah?," kata Gus Umar seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun @UmarAlChelsea75. 

Tak habis pikir dengan peristiwa tersebut, Gus Umar pun menilai Indonesia semakin lama semakin aneh.
 
"Makin aneh saja negara ini?," ucapnya. 
 
Baca Juga: Dari Hasil Swab Tes PCR kepada 13.053 Spesimen, Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Bertambah 977 Orang
 
Kemudian, menanggapi pihak PT Pelni yang menilai radikal pengajian tersebut, Gus Umar menjelaskan bahwa tugas komisaris adalah untuk memantau kinerja perusahaan. 
 

"Komisaris BUMN itu tugasnya mengawasi kinerja dan keuangan perusahaaan yg dikerjakan Direksi," ujar Gus Umar menambah. 

Sembari menyindir, dia menyatakan bahwa urusan terkait radikalisme bukan lah tugas dari komisaris.
 
Baca Juga: Wagub Sebut Pembangunan Tugu Sepeda di Sudirman untuk Percantik Ibu Kota, Anggota DPRD DKI: Tidak Legendaris
 
"bukan ngurus radikal radikul," katanya. 
 
Seperti diberitakan sebelumnya, kajian Ramadhan yang mengundang pembicara Ketua Bidang Pengurus MUI Pusat KH Cholil Nafis di PT Pelni dibatalkan karena dianggap radikalisme. 
 
Kabar tersebut sontak menuai banyak kecaman dari warganet lantaran telah menganggap para ustaz yang diundang sebagai orang yang radikal. 
 
Baca Juga: Risma Bantah Bukan Marah-marah Tapi Memotivasi Tagana Saat di NTT, Gus Umar: Iyain Aja, daripada Ikutan Emosi
 
Beberapa ustaz lain selain Cholil Nafis yang juga diundang adalah ustaz Syafiq Riza Basalamah, ustaz Subhan Bawazier, ustaz Rizal Yuliar Putrananda, dan ustaz Firanda Andirja.
 
Setelah dibatalkan, muncul kabar bahwa panitia penyelenggara dicabut dari jabatannya karena dinilai terlibat dalam isu radikalisme. 
 
Kabar tersebut disampaikan oleh jajaran direksi PT Pelni, Kristia Budhyarto melalui akun Twitter pribadinya. 
 
Baca Juga: Diakui Sang Istri Sebagai Pengurus PP Muhammadiyah, Polisi Ungkap Identitas Asli Terduga Teroris FA
 
Selain menyatakan bahwa pejabat itu dicopot lantaran menyelenggarakan acara tanpa izin, Kristia Budhyarto juga mengingatkan seluruh BUMN untuk tegas menindak pegawainya yang terlibat isu radikalisme. 
 
"Selain itu pejabat yg terkait dgn kepanitiaan acara tsb telah DICOPOT. Ini pelajaran sekaligus WARNING kpd seluruh BUMN, jangan segan-segan MENCOPOT ataupun MEMECAT pegawainya yg terlibat radikalisme. Jangan beri ruang sdktpun, BERANGUS," ucapnya menjelaskan.***
Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler