Akibat Badai Siklon Tropis Seroja, 12 Orang Meninggal dan 3 Orang Hilang di Kabupaten Kupang

11 April 2021, 18:17 WIB
Ilustrasi badai siklon. /Pixabay/Free Photos.

PR DEPOK - Badai Siklon tropis Seroja yang melanda Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu, 4 April 2021 lalu telah menelan belasan korban.

Pemerintah Kabupaten Kupang mengabarkan, terdapat 12 orang yang telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia akibat terseret arus banjir dalam musibah tersebut.

Ketua Posko Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Kupang, Obet Laha mengatakan masih ada tiga orang lainnya yang dinyatakan hilang. Jadi, jumlah keseluruhan akibat bencana badai siklon tropis Seroja itu sebanyak 15 orang.

Baca Juga: Ribut Isu Radikalisme di Kajian PT Pelni, Dede Budhyarto Minta Maaf Datangi Cholil Nafis: Kajian Tetap Jalan

Baca Juga: Sebut Tugu Sepeda Dikritik karena Kebencian ke Anies, Ardi Wirdamulia: Bandara eh Bengkel Kertajati Apa Kabar?

Dalam pernyataannya ketika dihubungi di Kupang, Obet menjelaskan bahwa delapan dari 12 orang yang ditemukan meninggal merupakan warga Kabupaten Kupang.

Sedangkan, lanjut dia, empat orang lainnya berasal dari Kota Kupang dan Kabupaten Alor. Korban saat kejadian diketahui tengah berada di wilayah Kabupaten Kupang.

Lebih lanjut, Obet menuturkan bahwa ke-12 korban diketahui meninggal ketika badai tersebut berlangsung menerjang wilayah Desa Ponain, Kecamatan Amarasi dan desa Bokong, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang.

Meski demikian, Obet mengatakan bahwa proses pencarian terhadap ketiga korban lainnya masih akan terus dilakukan.

Baca Juga: Diakui Sang Istri Sebagai Pengurus PP Muhammadiyah, Polisi Ungkap Identitas Asli Terduga Teroris FA

Baca Juga: Diduga Sindir Komisaris PT Pelni Soal Tuduhan Radikal, Tifatul Sembiring: Rupanya Ada yang Ngincer Posisi

Baca Juga: Berandai Gus Yaqut Serukan Bersholawat di Semua Masjid, Gus Umar: Sayangnya Menag Fokus Ngurus Toleransi Terus

"Proses pencarian terhadap tiga korban yang masih dinyatakan hilang itu masih dilakukan warga bersama aparat pemerintah kecamatan dan desa setempat," ucap Obet Laha seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Tiga korban yang kini masih hilang tersebut, dikatakan Obet, satu orang berasal dari Desa Tanini, Kecamatan Takari dan dua lainnya dari Desa Fatunaus, Kecamatan Amfoang Utara.

Kemudian, Odet juga mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Kupang akan berusaha terus menangani bencana alam yang melanda masyarakat kabupaten yang lokasinya berbatasan dengan distrik Oecusse, negara tetangga Timur Leste itu.

Baca Juga: Erick Thohir Khawatir BUMN Punah, Arief Soroti Dede Budhyarto: Komisaris Sibuk Radikal Radikul Seperti Buzzer

Baca Juga: Minta Anies Hentikan Omong Kosong Soal KPK Ibu Kota, Ferdinand: Jelaskan Formula E, Kau Kirim ke Mana Aja Sih?

"Pemerintah akan berupaya mengatasi bencana alam yang menimpa warga Kabupaten Kupang secara maksimal," katanya menambahkan.

Selain itu, diketahui akibat badai tersebut, sebanyak 6.546 unit rumah warga rusak, yang di antaranya terdiri dari 2.043 unit rusak ringan, 963 unit rusak sedang, dan 3.540 unit rusak berat.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler