PR DEPOK – Aktivis Nahdlatul Ulama (NU), Guntur Romli mengomentari pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Belum lama ini, Anies Baswedan membeberkan sejumlah penyebab tindak korupsi di lingkungan birokrasi dan pemerintahan.
Menurutnya, salah satu penyebab terjadi tindak korupsi yakni karena kurang mampunya memenuhi kebutuhan hidup yang layak.
Baca Juga: Akui Tak Urusi Soal ‘Radikal Radikul’, Geisz Chalifah: Komisaris Ngurus Penceramah Itu Otak Dikit!
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu menjelaskan bahwa upah yang didapatkan tidak sebanding dengan nilai kebutuhannya.
Oleh karena itu, lanjut dia, seseorang akhirnya memilih untuk melakukan tindak korupsi.
Pernyataan tersebut sontak mendapat sorotan publik, tak terkecuali Guntur Romli.
Ia berpendapat bahwa tindak korupsi tidak mempunyai korelasi dengan kebutuhan hidup.
“Korupsi tdk ada hubungannya dgn kebutuhan hidup,” tulis Guntur Romli seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Senin, 12 April 2021 dari akun Twitter @GunRomli.
Anggota NU itu pun menjabarkan beberapa penyebab dari tindak korupsi yang kerap terjadi.
Ia memaparkan bahwa korupsi antara lain disebabkan kerakusan, gaya hidup mewah, dan niat jahat.
“Korupsi disebabkan kerakusan, gaya hidup mewah & niat jahat,” ujarnya menjelaskan.
Baca Juga: Dede Budhyarto Minta Maaf ke Cholil Nafis, Said Didu: Bagaimana Nasib Karyawan yang Dipecat?
Guntur Romli pun lantas menuding pernyataan Anies Baswedan yang terkesan ingin memaklumi tindak korupsi.
“Komen Gabener ini sprti mau memaklumi korupsi!” kata Guntur Romli dalam cuitannya.
Untuk diketahui, Direktur Utama nonaktif Perumda Pembangunan Sarana Jaya, Yoory C Pinontoan yang merupakan anak buah Anies Baswedan telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dengan pemberitaan tersebut, masyarakat lantas menyoroti kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.***